Showing posts with label Filistin. Show all posts
Showing posts with label Filistin. Show all posts

Tuesday, August 4, 2009

Mefiboset: Yang Terluka

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Agustus 2009 -

Baca: 2 Samuel 9:1-13

"Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: 'Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?' " 2 Samuel 9:8

Siapakah Mefiboset? Dia adalah cucu raja Saul, putra Yonatan sahabat Daud. Masa kecil Mefiboset dihabiskan di dalam lingkungan istana: kemewahan, kemegahan dan kemakuran sudah menjadi pemandangan sehari-hari baginya. Secara materi Mefiboset tidak kekurangan suatu apa pun, bahkan lebih dan berlimpah, sehingga bisa dikatakan bahwa ia seorang anak yang beruntung dan bermasa depan cerah.
Namun suatu peristiwa telah membuyarkan semua masa depannya. Segala kemegahan dan kemuliaan yang biasa dinikmatinya sebagai keluar istana dalam waktu sekejap lenyap. Mefiboset telah kehilangan orang-orang yang dicintainya: ayahnya (Yonatan), kakeknya (raja Saul) dan saudara-saudaranya yang lain. Mereka tewas di medan peperangan saat melawan orang Filistin. Ketika itu "Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul. Jadi Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama mati pada hari itu." (2 Samuel 31:2,6).
Saat berita kematian rombongan Saul itu sampai ke istana, kekecauan dan kepanikan melanda seluruh orang di istana. Mefiboset yang pada waktu itu masih berumur lima tahun sampai-sampai terjaduh dari gendongan inang pengasuhnya. Akibatnya ia mengalami cacat permanen, kedua kakinya menjadi timpang. Ia tidak dapat lagi menikmati masa kecil dan remaja sebagaimana layaknya anak-anak normal lainnya. Mefiboset tumbuh sebagai orang yang cacat dan terluka batinnya, apalagi ia harus keluar dari istana dalam situasi pelarian. Tidak ada lagi figur seorang ayag yang bisa dibanggakan dan memberinya perlindangan. Kegagahan dan kepahlawanan Yonatan (ayahnya) kini hanyalah kenangan indah belaka. Begitu juga berita tentang kakeknya (raja Saul) yang tidak lebih dari seorang raja Israel yang gagal dan tidak berkenan kepada Tuhan. Serang lengkap sudah penderitaan batin yang harus dialami Metaboset. Perasaan malu dan tidak berharga terus menghantui pikirannya. Masa lalu yang kelam kini menghalangi langkahnya untuk menatap hari esok. Sepertinya masa depan dan harapannya pun sudah sirna (Berlanjut)

Saturday, July 4, 2009

Hidup Dalam Kesucian

- Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Juli 2009 -


"Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri." 1 Korintus 6:18

Hal lain yang harus kita teladani dari kehidupan Paulus adalah komitmennya dalam menjaga kesuaian dan kekudusan hidupnya. Ia berkata, "Berilah tempat bagi kami di dalam hati kamu! Kami tidak pernah berbuat salah terhadap seorangpun, tidak seorangpun yang kami rugikan, dan tidak dari seorangpun kami cari untung." (2 Korintus 7:1). Ditegaskan bahwa setiap dosa yang dilakukan manusia terjadi diluar dirinya, namun orang yang melakukan pencabulan atau dosa seksual lainnya berdosa terhadap dirinya sendiri.
Dosa seksual saat ini begitu merajalela. Di mana-mana terjadi dan menyerang siapa saja dan kapan saja. Pengaruh pornograti melalui VCD/DVD ataupun internet semakin memudahkan orang jatuh dalam dosa jenis ini, mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa sampai yang usianya sudah lanjut. Banyak orang kecanduan seks! Penyimpangan seksual, perselingkuhan dan perceraian kian marak dan tidak tabu lagi, malah dianggap biasa dalam kehidupan selebriti dan masyarakat umum. Namun Alkitab menegaskan bahwa perkawinan orang Kristen itu merupakan gambaran persekutuan antara Tuhan dan gerejaNya (baca Efesus 5:22-23).
Jadi berhati-hatilah karena seringkali Iblis menggunakan perangkap seks ini untuk menjatuhkan iman orang Kristen. Terlebih bagi para hamba Tuhan dan pemimpin-pemimpin rohani, jangan pernah merasa kuat! "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12). Ada contoh dalam Alkitab: Simson dan Daud, keduanya jatuh dalam perangkap dosa seks ini dan harus menanggung akibat yang fatal. Mata Simson dibutakan, menjadi bahwa tertawaan serta dijadikan budak-budak orang Filistin. Daud, keluarganya berantakan karena perselingkuhannya dengan Betsyeba: Amnon, anak sulungnya, memperkosa Tamar, saudara tirinya; Absalom, kakak Tamar, marah dan membunuh Amnon; lalu Amnon merebuh tahta ayahnya dan 'meniduri' gundik-gundiknya di depan banyak orang.

Ingat! "...tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." Ibrani 12:14