Wednesday, August 14, 2019

TUHAN SANGGUP MEMAKAI SIAPA SAJA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2019

Baca:  Keluaran 4:1-17

"Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."  Keluaran 4:10

Kita semua tahu bahwa di dalam Tuhan tidak ada perkara yang mustahil, karena Dia adalah Tuhan yang Mahakuasa dan Mahasanggup.  Tapi dalam praktik hidup sehari-hari kita masih saja hidup dalam ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan dan merasa pesimis.

     Hal ini tidak hanya kita alami.  Musa pun pernah merasakan hal yang sama ketika Tuhan memilih dia untuk menjadi pemimpin atas umat Israel.  Tuhan berbicara kepada Musa,  "...pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."  (Keluaran 3:10).  Tuhan tidak pernah sembarangan dalam memilih dan mengutus seseorang.  Kalau Tuhan memilih dan mengutus seseorang, Ia pasti akan memperlengkapi dengan kuasa dan juga memberikan kemampuan Ilahi.  Untuk meyakinkan Musa tentang panggilan ini Tuhan mendemonstrasikan kuasa-Nya di depan mata kepala Musa sendiri:  mengubah tongkat menjadi ular, membuat tangan Musa kena kusta putih seperti salju lalu memulihkannya.  Bagaimana respons Musa?  Berbagai alasan ia sampaikan kepada Tuhan untuk menolak dan menghindar dari panggilan-Nya:  "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."  (Keluaran 4:13), karena  "...aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."  (Keluaran 4:10).

     Bukankah kita sering berlaku seperti Musa, merasa diri tak bisa apa-apa, tak punya kemampuan, dan pesimis.  Perhatikan!  Tuhan tidak menuntut kita punya banyak keahlian atau segudang talenta, yang Ia inginkan dari kita adalah hati kita, maukah kita dibentuk Tuhan.  Ingat kasus Bileam, seorang nabi bebal yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan jahatnya, yang ditegur Tuhan melalui seekor keledai.  "Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu."  (2 Petrus 2:16).  Kalau seekor keledai beban yang bisu dipakai Tuhan untuk menegur dan memperingatkan Bileam, bukankah kita ini lebih berharga dari seekor keledai?

Jangan mengeraskan hati dengan banyak dalih atau alasan selagi panggilan Tuhan itu masih menggema.  Jangan pernah sia-siakan kesempatan yang Tuhan beri!

10 comments: