Thursday, August 15, 2019

PERTOLONGAN YANG TERTUNDA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Agustus 2019

Baca:  Markus 5:21-43

"Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"  Markus 5:35

Yairus adalah kepada rumah ibadat atau pemimpin sinagoga.  Itu artinya ia mempunyai kedudukan sosial yang tinggi di mata masyarakat.  Nama  'Ýairus'  memiliki arti:  yang diterangi Tuhan.  Ia mempunyai seorang anak perempuan yang hampir mati, maka ketika itu segeralah ia memohon agar Tuhan datang ke rumahnya untuk menolong.  Tuhan pun merespons permintaan Yairus tersebut, lalu pergilah Dia dengan orang itu.

     Di dalam bacaan kisah ini ada terselip satu peristiwa lain, yaitu wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun.  Saat dalam perjalanan ke rumah Yairus wanita ini berusaha menjamah jubah Tuhan dengan berkata,  "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya"  (Markus 5:28-29).  Merasa ada seseorang yang menjamah jubah-Nya, Tuhan pun menghentikan langkahnya, mendekati wanita itu dan berkata,  "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"  (Markus 5:34).  Ketika bertemu dengan wanita yang sakit pendarahan itu seolah-olah Yairus terlupakan oleh Tuhan, karena Dia lebih fokus kepada wanita itu, padahal Yairus juga memiliki kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditunda-tunda karena ini berhubungan dengan nyawa anaknya.  Sekalipun demikian Yairus tidak tersinggung atau marah kepada Tuhan yang seolah-olah menunda waktu untuk menolong.

     Yairus tidak mengeluh, apalagi marah kepada Tuhan.  Ia tetap sabar dalam menantikan pertolongan dari Tuhan.  Sementara Yairus menunggu Tuhan datanglah orang dari keluarganya yang membawa kabar buruk yaitu anaknya sudah mati.  Namun perlu diketahui bahwa iman itu tidak tergantung kepada apa yang manusia katakan, tapi apa yang Tuhan katakan:  "Jangan takut, percaya saja!"  (Markus 5:36).  Sesampainya Tuhan di rumah Yairus dilihatnya banyak orang ribut, menangis dan meratapi kematian anak Yairus.  Sekalipun tidak ada lagi harapan, Yairus tetap percaya kepada Tuhan.  Tuhan bertindak menurut waktu-Nya.  "...dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: 'Talita kum,' yang berarti: 'Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah! Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun.'"  (Markus 5:41-42).  

Tidak ada kata terlambat, pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktu-Nya!

17 comments:

  1. Kuperlu pertolongan Tuhan Yesus Kristus menolongku dr beban yg menghimpit ini, dan aku tau hanya Yesus Tuhanku yg dpt menolongku.Sgala hormat dan kemuliaan bg Tuhan Yesus. Amen.

    ReplyDelete
  2. Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu. Halleluya. Terimakasih atas renungan yang telah mengingatkan bahwa waktu kita tidak sama dengan waktu Tuhan

    ReplyDelete
  3. Amin Terpujilah Tuhan Yesus Kristus.

    ReplyDelete
  4. Yesus baik.
    Yesus Luar biasa.
    Yesus mengerti yang kita butuhkan, walaupun kadang diluar nalar dan memang Seperti tingginya langit dari bumi demikianlah tak terjangkaunya Fikiran Tuhan. But He always Know what we need. waktu Tuhan adalah yang terbaik. intinya berbicara tentang IMAN kita. Yesus lihat iman. semoga IMAN kita semakin timbul dengan pendengaran Firman Tuhan

    ReplyDelete
  5. Jadilah demikian. Amin.🙇😃

    ReplyDelete
  6. Tuhan tolong kuatkan lah aku dan bantu aku untuk jadi yang lebih baik lagi..amin

    ReplyDelete
  7. Percaya saja itu yang Tuhan katakan.

    ReplyDelete
  8. Tuhan tau apa yang terbaik untuk diriku.. Amin

    ReplyDelete