Thursday, October 5, 2017

MENJADI BERKAT: Punya Beban Ilahi (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Oktober 2017

Baca:  Kisah Para Rasul 4:32-37

"Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa..."  Kisah 4:34

Hidup yang menjadi berkat adalah panggilan Tuhan bagi setiap orang percaya.  "...Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus."  (Kisah 4:36), adalah salah satu contoh orang yang hidupnya menjadi berkat atau kesaksian bagi orang lain.  Orang yang menjadi berkat adalah orang yang menerima beban Ilahi, sehingga ia memiliki empati ketika melihat satu kebutuhan yang dirasakan oleh orang lain atau lingkungan, dan kemudian mengabdikan diri dalam pelayanan.

     Ketika gereja mulai bertumbuh banyak sekali petobat baru, dimana kebanyakan adalah orang-orang yang berasal dari keluarga sederhana, secara materi pas-pasan dan bisa dikatakan hidup dalam kekurangan.  Untuk dapat melayani mereka diperlukan orang yang memiliki hati yang terbeban.  Muncullah Yusuf  (para rasul lebih suka menyebutnya Barnabas), anak penghiburan, yang ketika melihat kebutuhan jemaat hatinya terbeban sehingga ia rela menjual ladang miliknya dan kemudian uang hasil penjualan tersebut diserahkan kepada para rasul untuk membantu jemaat yang hidup berkekurangan.  "Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."  (2 Korintus 8:13-14).

     Orang yang menyadari betapa besar kasih Tuhan dalam hidupnya pasti tidak akan berdiam diri, melainkan berusaha melakukan sesuatu untuk membalas kasih-Nya.  Dan bukti kasihnya kepada Tuhan adalah kerelaannya untuk berkorban seperti yang dilakukan oleh Yusuf Barnabas, yang rela menjual tanahnya.  Tanah atau ladang adalah sesuatu yang sangat berharga.  Artinya Yusuf rela mempersembahkan sesuatu yang berharga yang dimilikinya untuk melayani jiwa-jiwa.  Hal itu menunjukkan bahwa ia menempatkan pekerjaan Tuhan dan kepentingan sesama lebih dari kepentingan diri sendiri.  Yusuf sadar benar bahwa Tuhan Yesus adalah Raja di atas segala raja, Tuhan segala tuan, yang berhak dan layak untuk menerima segala yang terbaik dari hidup kita.

4 comments:

  1. Puji TUHAN atas teladan jemaat yang mula2 dalam menghidupkan kehidupan yang saling memperhatikan dan saling peduli sesama umat TUHAN, kiranya roh suka berkorban dan suka memberi boleh menjadi bagian kita hari ini.

    ReplyDelete
  2. Tuhan memberi utk melayani n berbagi sesama aaagar nama TUHAN DiMULIAKAN

    ReplyDelete
  3. Tuhan memberi utk melayani n berbagi sesama aaagar nama TUHAN DiMULIAKAN

    ReplyDelete
  4. Model bergereja yg sungguh2 mencirikan 3 tugas panggilannya, yakni KOINONIA, MARTURIA dan DIAKONIA... Salut utk jemaat mula2...

    ReplyDelete