Sunday, May 15, 2011

MENUAI DARI PERKATAAN SENDIRI (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Mei 2011 -

Baca:  Bilangan 14:1-38

"Adapun orang-orang telah disuruh Musa untuk mengintai negeri itu, yang sudah pulang dan menyebabkan segenap umat itu bersungut-sungut kepada Musa dengan menyampaikan kabar busuk tentang negeri itu, orang-orang mati, kena tulah di hadapan Tuhan."  Bilangan 14:36-37

Ada hukum perang dalam Alkitab (dan mungkin juga dalam hukum dunia saat ini) yang melarang seorang tentara yang penakut untuk turut pergi berperang karena pikiran negatif mereka akan berdampak buruk bagi rekan-rekannya.  Seperti tertulis:  "...para pengatur pasukan itu harus berbicara kepada tentara demikian:  Siapa takut dan lemah hati?  Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya hati saudara-saudaranya jangan tawar seperti hatinya."  (Ulangan 20:8).

     Pikiran negatif itu menular!  Orang-orang yang berpikiran negatif tidak akan pernah menang dalam peperangan.  Ini yang terjadi atas sebagian besar bangsa Israel, yang karena takut maka mereka munuai dari ketakutannya sendiri, yaitu gagal memasuki Kanaan;  "...yang sudah pulang dan menyebabkan segenap umat itu bersungut-sungut kepada Musa dengan menyampaikan kabar buruk tentang negeri itu, orang-orang itu mati, kena tulah di hadapan Tuhan."  Sedangkan Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune menuai dari perkataan imannya, keduanya menikmati Kanaan.  Kanaan adalah  "...suatu negeri yang melimpah-limpah susu dan madunya,"  (Keluaran 3:8).  Susu dan madu berbicara tentang berkat atau semua hal yang baik yang Tuhan sediakan bagi umatNya.  Seharusnya bangsa Israel menatap negeri itu dengan penuh iman.  Bukankah mereka telah melewati pengalaman yang luar biasa bersama dengan Tuhan?  Mereka diluputkan dari sepuluh tulah:  air menjadi darah, katak, nyamuk, lalat pikat, penyakit sampar pada ternak, barah, hujan es, belalang, gelap gulita dan juga kematian anak sulung orang Mesir.  Namun mereka mudahnya lupa dengan apa yang telah diperbuat Tuhan bagi mereka.  Ketika menghadapi raksasa-raksasa baru mereka kembali hidup dalam ketakutan sehingga pada saatnya mereka pun harus menuai hasil dari perkataan sendri.

     Perkataan itu seperti benih, yang ketika kita tanam akan bertumbuh dan menghasilkan tuaian.  Apa saja yang sering Saudara perkatakan?  Janganlah selalu memperkatakan hal-hal yang negatif, karena Yesus Kristus telah membebaskan kita dari kutuk dosa dengan darahNya!

Kemenangan dan berkat adalah milik kita, karena itu selaraskan perkataan kita dengan firman Tuhan!

1 comment: