Saturday, May 14, 2011

MENUAI DARI PERKATAAN SENDIRI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Mei 2011 -

Baca:  Bilangan 13:17-33

"Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana."  Bilangan 13:28

Sudah sering kita diingatkan tentang dampak dari ucapan atau perkataan terhadap kehidupan kita orang percaya.  Perkataan kita akan menentukan apakah kita diberkati atau malah terpuruk;  perkataan kita bisa mengangkat atau bahkan menjatuhkan kita sendiri.

     Mari kita perhatikan pengalaman bangsa Israel ini.  Dua belas orang pengintai dikirim Musa untuk memantau keadaan Kanaan, tanah Perjanjian.  Sepulang dari tugas pengintaiannya, sepuluh orang memberikan kesaksian yang intinya sangat pesimis dan merasa tidak mungkin bisa masuk ke negeri itu.  Mereka berkata,  "Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."  (ayat 33).  Namun, dua orang lainnya yaitu Kaleb dan Yosua memberi kesaksian yang berbeda.  Keduanya memperkatakan hal-hal positif yang membangkitkan iman bangsa Israel, "Tidak!  Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"  (Bilangan 13:30), dan mereka menambahkan,  "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.  Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yangberlimpah-limpah susu dan madunya.  Hanya, janganlah memberontak kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis.  Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita;  janganlah takut kepada mereka."  (Bilangan 14:7-9).

     Cara kita memandang diri sendiri akan membentuk kita.  "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia."  (Amsal 23:7a).  Sepuluh orang pengintai itu memandang dirinya seperti belalang.  Akibatnya mereka mengalami ketakutan dan hal itu berdampak buruk terhadap bangsa Israel.  Alkitab menegaskan, "...apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."  (Galatia 6:7b).  Berhati-hatilah, karena setiap orang yang akan menuai hasil dari benih perkataan yang dilepaskan melalui mulutnya.  Kita akan menjadi tawanan perkataan kita sendiri.  Itulah sebabnya Iblis selalu menaburkan hal-hal negatif dalam diri manusia sehingga ketika mereka sering menggemakan hal-hal negatif itu, itulah yang akan terjadi.  (Bersambung)

2 comments:

  1. Amin Puji Tuhan 🙏🏼 Tuhan selalu merancang kan yang terbaik dalam hidup saya🙏🏼

    ReplyDelete