Tuesday, June 26, 2018

MENGEJAR MAHKOTA ABADI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juni 2018

Baca:  1 Korintus 9:24-27

"Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi."  1 Korintus 9:25

Prestasi gemilang berhasil ditorehkan oleh pasangan ganda putera Indonesia yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang berhasil meraih gelar juara baru di  "All England 2018 BWF World Tour Super 1000"  beberapa waktu yang lalu.  Berarti pasangan ini mampu mempertahankan gelar untuk yang keduakalinya.  Sungguh...suatu prestasi yang sangat membanggakan!  Mereka pun mendapatkan sambutan yang sangat meriah setibanya di tanah air dan bonus pun mengalir deras!  Demi memperoleh mahkota kemenangan ini ada harga yang harus dibayar oleh seorang atlet:  berlatih keras, patuh pada instruksi pelatih, menjaga pola makan dan memiliki kedisiplinan tinggi.  Mahkota kemenangan bagi seorang atlet adalah piala, medali, bonus uang, dan popularitas!

     Rasul Paulus menggambarkan bahwa kehidupan rohani pun seperti suatu kejuaraan olahraga.  Yang membedakannya adalah hal mahkota.  Dalam pertandingan iman, setiap kita berjuang untuk mendapatkan mahkota yang abadi;  dan untuk mendapatkan mahkota yang abadi itu ada harga yang harus dibayar juga!  Karena itu  "...aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak."  (1 Korintus 9:27).  Tuhan rindu memberkati anak-anak-Nya di segala bidang yang ditekuninya dan Ia berjanji untuk menambahkan semua berkat itu jika kita mau mendahulukan Dia dan kebenaran-Nya  (Matius 6:33).  Namun ukuran kesuksesan sejati orang percaya bukanlah berkenaan dengan berkat-berkat materi  (kekayaan, pangkat atau ketenaran), melainkan sebuah mahkota abadi yang akan Tuhan berikan kelak.

     Rasul Paulus harus mengalami penderitaan demi melayani Tuhan, bahkan pada masa tuanya ia harus sendirian berada di penjara dan akhirnya meninggal dipancung.  Menurut ukuran dunia ia bukanlah orang yang sukses.  Tetapi menjelang akhir hidup Paulus dengan rasa bangga berkata,  "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."  (2 Timotius 4:7).

Mahkota abadi adalah ukuran kesuksesan yang sejati bagi orang percaya!

No comments:

Post a Comment