Saturday, February 17, 2018

KRISTUS: Penyembuh Luka Hati (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Februari 2018

Baca:  Yohanes 4:1-42

"Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."  Yohanes 4:39

Tuhan Yesus tahu apa yang menjadi pergumulan perempuan Samaria itu:  "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."  (Yohanes 4:10).  Tetapi, perempuan itu salah menangkap maksud Tuhan yang sesungguhnya,  "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."  (Yohanes 4:15).  Ia mengira bahwa air yang Tuhan tawarkan adalah air yang dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya  (terlepas dari haus), sehingga ia tidak perlu lagi bersusah payah untuk mengambil air ke sumur, yang biasa dilakukannya secara sembunyi-sembunyi agar orang lain tidak melihatnya.

     Air hidup yang dimaksud adalah sumber yang memenuhi kebutuhan rohani yang sangat dibutuhkan oleh manusia yaitu hidup yang berkelimpahan, hidup yang kekal.  "...air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."  (Yohanes 4:14).  Tuhan Yesus menawarkan pemecahan akar masalah yang dihadapi oleh perempuan Samaria ini dengan memberikan hidup yang kekal dan kasih yang tak bersyarat.  Dan Air Hidup ini hanya dapat diperoleh di dalam Pribadi Tuhan Yesus.  "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."  (Yohanes 7:38).  Perempuan Samaria berpikir bahwa menyendiri adalah cara terbaik untuk lari dari masalah, yaitu agar terhindar adari ancaman sosial.

     Setelah mendengar perkataan Tuhan, segeralah  "...perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: 'Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.'"  (Yohanes 4:29).  Setelah mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus kehidupan perempuan Samaria itu diubahkan dan luka-luka batinnya disembuhkan.

"TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."  Mazmur 34:19

No comments:

Post a Comment