Thursday, January 26, 2017

EBEN HAEZER: Ada Pertolongan Tuhan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Januari 2017

Baca1 Samuel 7:2-14

"Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."  1 Samuel 7:3

Latar belakang kisah ini adalah ketika bangsa Israel meninggalkan tabut Tuhan.  Mereka meninggalkan tabut itu di Kiryat-Yearim dalam waktu yang cukup lama yaitu dua puluh tahun.  Tabut adalah tanda yang tampak mata tentang kehadiran Tuhan di tengah umat, terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni.  Kayu penaga melambangkan kemanusiaan atau kedagingan, sedangkan emas berbicara tentang Roh Kudus dan kemuliaan.  Pengertian lainnya:  emas juga melambangkan keilahian Kristus dan kayu melambangkan kemanusiaan-Nya.  Tabut ini bentuknya kotak persegi dengan panjang 2,5 hasta, lebarnya 1,5 hasta, dan tingginya 1,5 hasta  (baca  Keluaran 25:10-11).  Isi dari tabut Tuhan adalah buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang bertunas, dan dua loh batu yang berisi 10 hukum Tuhan.

     Keberadaan tabut Tuhan itu sangat dihormati dan disakralkan oleh bangsa Israel.  Sejak masa perjalanan di padang gurun tabut Tuhan itu selalu dibawa sebagai tanda penyertaan Tuhan atas mereka.  Mereka pun meyakini bila tabut itu ada beserta mereka maka pasti ada jaminan kemenangan.  Itulah sebabnya Salomo menulis:  "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga."  (Mazmur 127:1).  Artinya bahwa tanpa penyertaan Tuhan dan kehadiran-Nya dalam hidup ini apa pun yang kita kerjakan hasilnya pasti tidak akan maksimal dan bahkan bisa gagal.  Namun jika kita melibatkan Tuhan dan mengandalkan-Nya ada jaminan keberhasilan untuk segala hal yang kita kerjakan.

     Karena bangsa Israel telah meninggalkan tabut Tuhan itu hari-hari mereka pun dipenuhi oleh keluh kesah, bahkan mereka mulai mendua hati dengan beribadah kepada allah asing dan Asytoret.  Asytoret adalah dewi cinta, kesuburan, asmara atau perang yang disembah oleh orang-orang Kanaan.  Hidup menyimpang dari kehendak Tuhan, bangsa Israel semakin menderita karena ditindas oleh bangsa Filistin.  (Bersambung)

No comments:

Post a Comment