Tuesday, August 11, 2015

MURID SEJATI: Penuh Roh Dan Hikmat

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Agustus 2015

Baca:  Roma 8:1-17

"Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu."  Roma 8:9

Adanya perubahan hidup adalah tanda nyata seorang murid Kristus sejati.  Kita membuang karakter dosa dan menggantinya dengan karakter Kristus:  hal perkataan, pikiran, perasaan, maupun perbuatan.  Hidup kita akan berubah bila mau dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus, yang sesuai dengan nama-Nya, menyatakan karakteristik pribadi-Nya dan sekaligus pekerjaan-Nya yaitu menguduskan, memurnikan, membersihkan dan memishkan kita dari dosa.  Ketika Roh Kudus memimpin dan memenuhi hidup ini kita tidak akan lagi  "...menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--"  (Galatia 5:16-17), sehingga buah-buah Roh akan terpancar dalam kehidupan kita:  "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri."  (Galatia 5:22-23).

     Murid Kristus sejati adalah orang yang penuh dengan hikmat.  "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."  (Kolose 4:5-6).  Hikmat berasal dari kata Yunani, sophia, yang artinya kemampuan untuk berlaku bijaksana.  Kata hikmat jelas sekali tidak berkaitan dengan tingkat kecerdasan atau intelektual, usia atau tingkat seseorang;  bukan sekedar pintar atau fasih bicara.  Hikmat adalah pemberian Tuhan ketika seseorang memiliki kekariban dengan-Nya dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus.  Pemazmur menyatakan:  "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya."  (Mazmur 111:10).

     Dengan hikmat dari Tuhan kita dapat menjalani hidup di dunia yang penuh problematika ini dengan tidak lagi sembrono, melainkan memahami apa kehendak Tuhan, dan pancaindera kita semakin terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat.

Dalam pimpinan Roh Kudus kita dapat menjalani hidup ini dengan penuh hikmat sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan!

No comments:

Post a Comment