Tuesday, March 17, 2015

BERHALA MODERN: Bisnis dan Jabatan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Maret 2015

Baca:  1 Yohanes 2:15-17

"Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."  1 Yohanes 2:17

Bentuk lain berhala-berhala masa kini adalah bisnis dan jabatan.  Berbisnis, bekerja, berkarir dan menduduki sebuah jabatan merupakan impian semua orang.  Tetapi kalau seseorang tidak mampu menjaga sikap hatinya, maka bisnis atau pekerjaan dan juga jabatan bisa saja menjadi berhala bagi dirinya.  Bagaimana mungkin bisnis dan jabatan bisa menjadi berhala?  Kalau begitu kita tidak perlu bekerja dan berusaha.  Bukankah kita perlu makan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya?  Kalau kita tidak bekerja, bagaimana mungkin kita mendapatkan uang dan bisa bertahan hidup?

     Memang benar sekali bahwa setiap orang perlu bekerja untuk mencari nafkah, tapi ada orang-orang tertentu yang bekerja sepanjang hari dan menempatkan pekerjaan atau karir sebagai hal yang jauh lebih penting dan paling utama dalam hidupnya.  Hari-harinya disibukkan dengan urusan bisnis dan bisnis, sampai-sampai berkata:  "Aku sangat sibuk, aku tidak punya waktu lagi untuk ikut-ikut persekutuan atau bergabung dalam pelayan di gereja.  Maaf!"  Ada pula yang enggan menutup tokonya pada hari Minggu karena ramai pembeli.  Jam-jam ibadah dikesampingkan tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.  Kita lupa bahwa waktu adalah milik Tuhan dan sepenuhnya di bawah kendali-Nya, sementara kita dipanggil untuk menggunakan waktu dengan baik dan bijak.  "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."  (Pengkotbah 9:12).

     Demi mendapatkan jabatan ada orang yang menghalalkan segala cara, dan karena iming-iming jabatan pula ada orang percaya yang memilih berkompromi dengan dunia, melepaskan iman dan menyangkal Tuhan Yesus.  Pengorbanan Kristus di kayu salib dianggapnya sebagai hal yang murahan sehingga bisa ditukar-tukar.  Rasul Paulus sudah memperingatkan,  "...janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya."  (Ibrani 10:35).

Prioritaskan Tuhan terlebih dahulu, maka Tuhan pasti akan memberkati usaha kita dan mengangkat hidup kita!

No comments:

Post a Comment