Sunday, April 17, 2011

MENGAPA KITA HARUS MENGALAMI PROSES? (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 April 2011 -

Baca:  Yakobus 1:2-8

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan."  Yakobus 1:2-3

Tuhan selalu punya rencana yang indah di balik proses pembentukan yang diijinkan terjadi dalam kehidupan anak-anakNya.  Ketika kita mau taat mengikuti proses Tuhan ini dengan benar hasilnya pasti akan luar biasa.  Namun seringkali timbul pertanyaan dalam pikiran kita:  "Kapan ya saya diberkati seperti hamba Tuhan itu?  Kapan hidup saya dipulihkan?  Kapan saya mengalami mujizat dari Tuhan?"  Kita harus percaya bahwa berkat, pemulihan dan mujizat itu sesuatu yang pasti akan kita terima dari Tuhan.  Tetapi sebelumnya kita harus siap melewati sebuah proses untuk mendapatkan itu semua.  Alkitab mengatakan,  "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada baangsiapa yang mengasihi Dia."  (Yakobus 1:12).

     Mengapa kita harus mengalami proses dari Tuhan?  Karena kehidupan orang percaya memang tidak selamanya melewati jalan-jalan yang mulus, terkadang ada banyak tantangan dan pergumulan yang harus kita jalani.  Namun yang pasti tangan Tuhan yang berkuasa selalu siap menopang dan menyertai lagkah kita.  Tuhan memproses kita pasti ada maksud, yaitu supaya kehidupan kita semakin indah di hadapanNya.  Ayub berkata,  "Karena Ia tahu jalan hdupku;  seandainya jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.  Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya."  (Ayub 23:10-12).

     Banyak tokoh dalam Alkitab yang harus melewati proses pembentukan dari Tuhan, dan ketika mereka setia dan taat ketika diproses hidup mereka menjadi sangat luar biasa.  Yusuf:  dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya lalu dijual sebagai budak di Mesir, difitnah dan dipenjarakan.  Namun ia tidak memberontak kepada Tuhan atau mengeluh, ia tetap percaya dan setia mengikuti alur Tuhan sehingga pada saat yang tepat kemuliaan Tuhan dinyatakan atas kehidupan Yusuf.  Sarakh, Mesakh dan Abednego:  harus menghadapi peerapian yang menyala-nyala, tapi sedikit pun tak menggoyahkan iman mereka  (baca Daniel 3:17-18).  (Bersambung)

8 comments:

  1. saya ingin bertanya mengenai proses dari Tuhan. apa yang terjadi seandainya kita gagal dalam proses ini apakah kita akan kehilangan keselamatan?.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya ya akan kehilangan keselamatan, selama kita sadar/ tau kita gagal namun belum mau mencoba kembali atau memperbaikinya

      Delete
    2. Ya kehilangan keselamatan jika kita sadar dan tau gagal namun tidak mau mencoba kembali atau memperbaikinya, jangan sampai kita tergolong seperti orang dalam Matius 7:21

      Delete
  2. Saya mau bertanya.
    Mengapa samapi kita kehilangan keselamatan hanya karena tidak bertahan dalam proses?
    Apa hungannya keselamatan dengan proses?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg kasih Keselamatan siapa? Yg kasih proses siapa? Apa maksud dan tujuannya diproses? Kalo lulus proses hasil dan tujuan nya apa? Kalo nggak lulus proses itu artinya apa?
      Jadi kalo Tuhan yg kasih Keselamatan dan Dia jg yg ijinkan kita diproses, tetapi kita gagal itu kita blum siap terima diproses, kalo kita langsung menyerah bukannya berserah pada Tuhan, nah disitu kuncinya.
      Semoga dibukakan "mata rohani" nya dan diberikan hidayah Nya 🙏

      Delete
    2. Amin Puji Tuhan,,, yg pasti proses itu ada tujuannya, tidak mungkin Tuhan ijinkan sesuatu terjadi tanpa maksud dan Tujuan Nya.
      Kalo Keselamatan tinggal kekal buat apa kita berproses?
      10 anak darah telah diberikan kesempatan yang sama, tapi setelah melalui proses, apa yg terjadi selanjutnya? Silahkan baca dalam Alkitab

      Delete
  3. proses keselamatan dalam Tuhan selama kita hidup adalah dimana pribadi kita belajar mempunyai keyakinan dan berpegang teguh bahwa segala sesuatu nya datang dari pada ALLAH , berusaha menjalankan segala yang di perintah Nya dan menjauhi larangan Nya dan belajar dengan tekun dengan memohon curahan ROH KUDUS agar bisa mencontoh dan belajar menjadi pribadi seperti Yesus Kristus yaitu KASIH hingga maut menjemput kita, hingga tugas kita berakhir di dunia.. karena keselamatan adalah YESUS KRISTUS sendiri. amin

    ReplyDelete