Saturday, February 28, 2015

BERSUNGGUH-SUNGGUH DALAM TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Februari 2015

Baca:  Hosea 6:1-6

"Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."  Hosea 6:3

Semua orang pasti tahu bahwa kunci meraih keberhasilan adalah kerja keras dan kesungguhan.  Mustahil kita meraih semua yang kita impikan jika kita hanya berpangku tangan dan tidak melakukan segala sesuatu dengan kesungguhan.  Jika sampai hari ini kita masih juga belum mampu mencapai segala yang diimpikan, mungkin yang menjadi salah satu faktor kegagalannya adalah kita kurang bersungguh-sungguh.  Jangan sekali-kali kita mengkambinghitamkan orang lain sebagai penyebab kegagalan, tapi biarlah kita belajar untuk mengevaluasi diri dan membuat sebuah perubahan.  Barrack Husein Obama, presiden Amerika ke-44 mengatakan,  "Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau lain waktu.  Diri kitalah yang ditunggu-tunggu.  Diri kitalah perubahan yang dicari-cari."

     Sebagus dan secemerlang apa pun rencana dan ide yang ada di otak kita, apabila tidak disertai dengan tindakan yang sungguh untuk mewujudkannya maka semuanya hanya tinggal angan-angan dan tidak pernah menghasilkan sesuatu yang luar biasa.  Begitu juga dalam bekerja, studi, beribadah, berdoa dan melayani pekerjaan Tuhan, jika tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh hasilnya pun tidak akan maksimal.  Bersungguh-sungguh berarti melakukan dengan segenap hati, pikiran, tenaga, kemampuan, serta penuh tanggung jawab;  bersungguh-sungguh berarti tekun, setia, disiplin dan tidak mudah menyerah pada keadaan.  Tuhan menghendaki anak-anak-Nya memiliki kehidupan yang di atas rata-rata supaya keberadaannya benar-benar berdampak bagi dunia.  Tapi jika kita melakukan segala sesuatu dengan asal-asalan, setengah-setengah, semau gue, ceroboh, ogah-ogahan dan bermalas-malasan,  "Apa kata dunia nanti?"

     Ingin diberkati Tuhan?  Ingin dipakai Tuhan guna tujuan yang mulia?  Kerjakan segala sesuatu yang dipercayakan kepada kita dengan sungguh-sungguh.

"Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,"  Ibrani 6:11

Friday, February 27, 2015

MENDENGARKAN TUHAN YESUS (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Februari 2015

Baca:  Matius 13:1-9

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"  Matius 13:9

Mengapa kita harus mendengar perkataan Yesus?  Karena Yesus adalah Jalan Keselamatan.  Ada ungkapan  "Banyak jalan menuju Roma", tapi ini tidak berlaku untuk keselamatan manusia karena jalan kepada keselamatan kekal hanya satu yaitu Tuhan Yesus.

     "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).  Sementara agama dan kepercayaan lain hanya mengajarkan bagaimana seseorang harus berbuat baik selama hidup di dunia ini, supaya dengan amal yang dimiliki mereka bisa masuk ke sorga.  Tuhan Yesus menegaskan,  "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."  (Yohanes 14:6).  Dengan demikian ada jaminan pasti bagi orang percaya masuk ke dalam Kerajaan Sorga, sebab Dia sendiri  "...datang dari Allah dan kembali kepada Allah."  (Yohanes 13:3), artinya Ia berasal dari sorga dan saat ini Dia berada di sorga menyediakan tempat bagi kita  (baca  Yohanes 14:2).

     Alasan lain mengapa kita harus mendengar perkataan Tuhan adalah karena Dia sumber mujizat.  Di dalam Dia ada pertolongan, kesembuhan, pemulihan dan hidup berkemenangan.  Saat Dia berkata,  "Sudah selesai."  (Yohanes 19:30), ini menunjukkan bahwa dosa, kutuk, kelemahan dan sakit-penyakit kita sudah di tanggung-Nya di atas kayu salib.  Karena itu tidak ada lagi yang dapat menghalangi langkah kita meraih setiap janji Tuhan.  Alkitab menegaskan,  "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:37).  Rahasia hidup berkemenangan dan penuh mujizat hanya dimiliki Tuhan Yesus karena Dia sendiri pernah menjadi sama dengan manusia dengan menanggalkan kemuliaan-Nya, pernah dicobai, tetapi tidak pernah berbuat dosa dan tampil sebagai pemenang.  Jadi tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan Yesus,  "Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah."  (2 Korintus 1:20).

"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!"  Yesaya 55:3a