Monday, December 21, 2020

MELEKAT KEPADA TUHAN: Beroleh Kuasa Dan Urapan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Desember 2020

Baca:  2 Samuel 22:1-51

"Ia mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, dan menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, kepada Daud dan anak cucunya untuk selamanya."  2 Samuel 22:51

Nama  'Daud'  dalam bahasa Ibrani memiliki arti:  dikasihi.  Sebagaimana arti namanya, Daud pun menjadi orang yang sangat dikasihi oleh Tuhan.

     Mengapa Daud dikasihi Tuhan?  Karena dia mengasihi Tuhan sedemikian rupa.  "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."  (Amsal 8:17).  Komitmen Daud untuk hidup bergaul karib dengan Tuhan sungguh luar biasa dan patut diteladani.  Kedekatan Daud dengan Tuhan bisa dilihat dari tulisan-tulisannya di kitab Mazmur, yang hampir semuanya berisikan tentang pujian, pengagungan, kekaguman, dan pengalaman pribadinya dengan Tuhan.  Hidup bergaul karib dengan Tuhan adalah langkah awal beroleh pengurapan Tuhan.  "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka."  (Mazmur 25:14).  Ini adalah salah satu pernyataan Daud yang menunjukkan betapa ia sangat karib dengan Tuhan:  lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat lain  (Mazmur 84:11), tujuh kali dalam sehari memuji-muji Tuhan  (Mazmur 119:164).  Karena kasihnya kepada Tuhan dan hidup karib dengan-Nya, Tuhan mengurapi Daud dengan kuasa-Nya.  Urapan inilah yang memungkinkan Daud mengerjakan perkara-perkara besar di sepanjang hidupnya:  menang dalam peperangan, mengalahkan musuh berlaksa-laksa  (1 Samuel 18:7), membunuh binatang buas yang hendak menyerang kambing domba gembalaannya, membunuh raksasa Goliat dari Filistin.  Sungguh dahsyat kuasa urapan Tuhan yang bekerja dalam diri orang pilihan-Nya, padahal sebelumnya Daud kurang dianggap oleh keluarganya, tapi  "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku."  (Mazmur 27:10).

     Berkat bagi orang yang dekat dengan Tuhan:  "...Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."  (Mazmur 91:14-15).

Perkara-perkara besar selalu menyertai kehidupan orang yang diurapi Tuhan!

Sunday, December 20, 2020

SETIAP KEADAAN MENDATANGKAN HIKMAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Desember 2020

Baca:  Mazmur 30:1-13

"Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,"  Mazmur 30:12

Tak selamanya hidup yang kita jalani ini mendatangkan sukacita dan kegembiraan, adakalanya kita diperhadapkan dengan situasi yang membawa kita larut dalam kepedihan dan ratap tangis.  Suka dan duka, tangis dan bahagia, tawa dan sedih, adalah dua sisi yang datang dan pergi dalam kehidupan ini.  Namun belajarlah untuk selalu memetik hikmah di setiap keadaan!

     Kebanyakan dari kita tak bisa menerima keadaan sulit.  Kita mengeluh, mencari-cari kesalahan orang lain, menyalahkan keadaan, dan berani menyalahkan Tuhan.  Kita tidak menyadari bahwa Tuhan seringkali memakai  'keadaan sulit'  sebagai cara untuk melatih kepekaan rohani kita, membuka mata iman kita bahwa Dia adalah Tuhan Sang Pengendali Keadaan dan Dia sanggup mengubah setiap keadaan.  Ayub mengajak kita mengambil sikap yang benar:  merendahkan diri kepada Tuhan dan berlaku ramah kepada-Nya  (Ayub 22:21-30):  bersedia menerima ajaran-ajaran-Nya, bertobat dan belajar untuk semakin mengutamakan Tuhan.  Melalui keadaan sulit kita bisa belajar memahami apa kehendak Tuhan.  "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu."  (Mazmur 119:71).  Melalui kesulitan yang ada Tuhan rindu kita berbalik kepada-Nya dan menyadari kesalahan kita:  "Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada TUHAN,"  (Ulangan 4:30), lalu  "Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: 'Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,' dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku."  (Mazmur 32:5).

     Peringatan Tuhan ini adalah bukti kasih-Nya kepada kita, karena Ia tidak menghendaki kita menempuh jalan yang salah, terperosok ke lubang yang dalam dan tersesat.  Saat terdesak kita datang merendahkan diri di hdapan Tuhan, mengakui dosa dan kesalahan kita, pasti Tuhan mengampuni dan memulihkan kita  (1 Yohanes 1:9).

Jika kita diijinkan melewati keadaan sulit, percayalah Tuhan pasti punya rencana yang indah di balik itu!