Friday, December 18, 2020

HARUS BERTUMBUH, BUKAN JALAN DI TEMPAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Desember 2020

Baca:  Efesus 4:1-16

"Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."  Efesus 4:16

Mengikut Tuhan selama bertahun-tahun bukan menjadi jaminan orang mengalami pertumbuhan rohani atau mencapai kedewasaan.  Kedewasaan rohani seseorang terlihat dari  'buah'  yang dihasilkan:  "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  (Matius 3:8),  "Sebab dari buahnya pohon itu dikenal."  (Matius 12:33b).

     Proses pertumbuhan rohani dapat dikatakan sehat, maju atau jalan di tempat dari buah yang dihasilkan.  Kehidupan jemaat mula-mula  (Kisah 2:41-47)  mengalami pertumbuhan rohani cukup pesat dan keberadaannya menjadi berkat, sehingga  "...tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."  (Kisah 2:47).

     Tak ada pertumbuhan rohani tanpa membayar harga!  Jemaat mula-mula mengalami pertumbuhan rohani yang baik karena mereka mau membayar harga:  "Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul..." (Kisah 2:42).  Firman Tuhan adalah makanan tubuh rohani kita!  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17), karena firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran  (2 Timotius 3:16).  Respons hati terhadap firman Tuhan sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan rohani seseorang, maka  "...terimalah dengan lemah lembut..."  (Yakobus 1:21).  Benih yang jatuh di tanah hati yang baiklah yang dapat bertumbuh dan berbuah:  seratus kali lipat, enam puluh kali lipat dan tiga puluh kali lipat  (Matius 13:8).  Bertekun dalam pengajaran firman juga mencakup perenungan firman Tuhan dan tinggal di dalamnya  (menjadi pelaku firman).  Jemaat mula-mula juga hidup  "...dalam persekutuan."  (Kisah 2:42).  Dalam persekutuan mereka saling memperhatikan, menguatkan, menopang dan bertolong-tolongan satu sama lain  (Kisah 2:44-45).  Dampak dari persekutuan yang kuat ada sukacita, gembira dan memuji Tuhan  (Kisah 2:46b-471).

Kedewasaan rohani ditandai adanya perubahan hidup yang nyata, sehingga hidupnya menjadi berkat!

Thursday, December 17, 2020

MASA DEPAN KITA DALAM JAMINAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Desember 2020

Baca:  Yeremia 29:1-23

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  Yeremia 29:11

Tak perlu kita takut akan hidup ini!  Tuhan menjamin hidup kita bukan hanya untuk hari ini dan esok, tapi masa depan kita sepenuhnya ada dalam jaminan Tuhan, karena rancangan Tuhan atas hidup orang percaya sungguh teramat indah.

     Janji firman Tuhan tentang jaminan masa depan ini Tuhan sampaikan kepada bangsa Israel saat mereka masih berada dalam pembuangan di Babel,  "...semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel:"  (Yeremia 29:4).  Orang-orang yang berada dalam pembuangan, secara logika, mustahil memiliki masa depan yang baik!  Di tengah situasi yang sepertinya tidak ada harapan ini Tuhan datang dengan janji firman-Nya yang menguatkan.  Ini menunjukkan bahwa Tuhan tahu pergumulan yang mereka alami dan tak pernah lupa akan janji-janji-Nya kepada bangsa Israel.  Seberat apa pun pergumulan kita saat ini, Tuhan tidak pernah meninggalkan, Ia tidak pernah terlelap dan tertidur  (Mazmur 121:4);  Tuhan tahu apa yang kita perlukan.

     Tuhan memberikan perintah kepada bangsa Israel,  "Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya;"  (Yeremia 29:5).  Membangun  'rumah'  berbicara mengenai  'rumah rohani'  atau membangun mezbah doa dalam kehidupan keluarga.  Mereka juga diperintahkan untuk membuat kebun  (membuka ladang atau tanah baru).  Ini berbicara tentang pembaharuan hati!  Tanah hati kita harus diolah dan dipersiapkan terlebih dahulu sebelum  'benih'  ditaburkan.  "Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;"  (2 Korintus 9:10).  Saat  'rumah doa'  itu sudah dibangun, di mana ada pujian dan penyembahan naik ke hadirat Tuhan dan hati kita siap menjadi tanah yang baik, saat itulah Tuhan menaburkan benihnya, sehingga benih itu dapat tumbuh dan berbuah-buah.

Masa depan yang gemilang adalah kepastian bagi orang percaya!  Apa yang telah Tuhan rancangkan pasti digenapi-Nya!