Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Oktober 2020
Baca: Hakim-Hakim 4:1-24
"'Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan.' Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh." Hakim-Hakim 4:9
Deborah adalah salah satu wanita tangguh yang tercatat di Alkitab. Sekalipun ia berstatus ibu rumah tangga, ia dipercaya Tuhan memimpin bangsa Israel sebagai hakim! Jadi Debora adalah "...seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel." (Hakim-Hakim 4:4). Di bawah pohon kurma di pegunungan Efraim ia biasa menjalankan tugasnya. Banyak orang datang kepadanya membawa masalah, Debora memberi nasihat dan solusi untuk setiap permasalahan yang mereka alami (Hakim-Hakim 4:4-5). Sebagai nabiah ia menjadi penyambung lidah Tuhan: menerima petunjuk atau nubuatan dari Tuhan untuk disampaikan kepada bangsa Israel. Dalam kepemimpina Debora ini bangsa Israel hidup damai dan aman selama 40 tahun (Hakim-Hakim 5:31b).
Pada waktu itu bangsa Israel berada dalam penindasan raja Kanaan selama 20 tahun (Sisera selaku kepala pasukan). Debora pun memerintahkan Barak (pemimpin prajurit Israel) untuk menyerang Sisera, tapi Barak merasa ragu untuk berperang sendirian, karena itu ia bersikeras meminta Debora untuk turut pula maju berperang! "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." (Hakim-Hakim 4:8). Permintaan Barak ini direspons baik oleh Debora! Ia rela turun gunung tanpa rasa takut: turut maju berperang bersama prajurit ke medan peperangan demi membela umat Tuhan! Kehadiran Debora ini benar-benar menjadi pendorong dan penyemangat, bahkan berpengaruh besar bagi para prajurit Israel untuk berperang melawan musuh (Hakim-Hakim 4:14-16). Karena Tuhan turut bekerja, mereka berhasil mengalahkan musuh! Ini menunjukkan bahwa Debora benar-benar menjadi sosok panutan dan sangat dihormati rakyatnya!
Kualitas rohani dan kualitas kepemimpinan yang berjalan seiring benar-benar menjadi kunci sukses Debora dalam memimpin bangsa Israel: sebagai nabiah ia sangat peka akan suara Tuhan; dan sebagai pemimpin ia tidak hanya sekedar berteori, tapi ia berani turun lapangan dan melakukan kerja nyata.
Karena melibatkan Tuhan dalam segala hal, Debora berhasil memimpin bangsa!