Wednesday, October 21, 2020

Debora: Wanita Tangguh

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Oktober 2020

Baca:  Hakim-Hakim 4:1-24

"'Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan.' Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh."  Hakim-Hakim 4:9

Deborah adalah salah satu wanita tangguh yang tercatat di Alkitab.  Sekalipun ia berstatus ibu rumah tangga, ia dipercaya Tuhan memimpin bangsa Israel sebagai hakim!  Jadi Debora adalah  "...seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel."  (Hakim-Hakim 4:4).  Di bawah pohon kurma di pegunungan Efraim ia biasa menjalankan tugasnya.  Banyak orang datang kepadanya membawa masalah, Debora memberi nasihat dan solusi untuk setiap permasalahan yang mereka alami  (Hakim-Hakim 4:4-5).  Sebagai nabiah ia menjadi penyambung lidah Tuhan:  menerima petunjuk atau nubuatan dari Tuhan untuk disampaikan kepada bangsa Israel.  Dalam kepemimpina Debora ini bangsa Israel hidup damai dan aman selama 40 tahun  (Hakim-Hakim 5:31b).

     Pada waktu itu bangsa Israel berada dalam penindasan raja Kanaan selama 20 tahun  (Sisera selaku kepala pasukan).  Debora pun memerintahkan Barak  (pemimpin prajurit Israel)  untuk menyerang Sisera, tapi Barak merasa ragu untuk berperang sendirian, karena itu ia bersikeras meminta Debora untuk turut pula maju berperang!  "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju."  (Hakim-Hakim 4:8).  Permintaan Barak ini direspons baik oleh Debora!  Ia rela turun gunung tanpa rasa takut:  turut maju berperang bersama prajurit ke medan peperangan demi membela umat Tuhan!  Kehadiran Debora ini benar-benar menjadi pendorong dan penyemangat, bahkan berpengaruh besar bagi para prajurit Israel untuk berperang melawan musuh  (Hakim-Hakim 4:14-16).  Karena Tuhan turut bekerja, mereka berhasil mengalahkan musuh!  Ini menunjukkan bahwa Debora benar-benar menjadi sosok panutan dan sangat dihormati rakyatnya!

     Kualitas rohani dan kualitas kepemimpinan yang berjalan seiring benar-benar menjadi kunci sukses Debora dalam memimpin bangsa Israel:  sebagai nabiah ia sangat peka akan suara Tuhan;  dan sebagai pemimpin ia tidak hanya sekedar berteori, tapi ia berani turun lapangan dan melakukan kerja nyata.

Karena melibatkan Tuhan dalam segala hal, Debora berhasil memimpin bangsa!

Tuesday, October 20, 2020

Priskila: Keluarga Yang Cinta Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Oktober 2020

Baca:  Kisah Para Rasul 18:1-17

"Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah."  Kisah 18:3

Salah satu wanita dalam Perjanjian Baru yang memiliki pernanan penting dalam pertumbuhan gereja adalah Priskila.  Ia dan suaminya  (Akwila)  adalah suami isteri yang cinta Tuhan dan punya hati yang terbeban untuk mendukung pekerjaan Tuhan.  Keluarga ini berasal dari Pontus  (Italia), kemudian pindah ke Korintus, di mana mereka berjumpa dengan Paulus.  Priskila dan Akwila bekerja sebagai pembuat tenda, sama seperti yang dilakukan oleh Paulus.  Karena itulah Paulus menjalin kerjasama dan menginap di rumah mereka.  Saat tinggal bersama itulah Paulus memiliki banyak kesempatan mengajar firman Tuhan, membimbing Akwila dan Priskila, membangun mezbah doa bersama.  Seiring berjalannya waktu Priskila dan Akwila terlibat dalam pelayanan sebagai pemberita Injil.

     Paulus menyebut Priskila dan Akwila sebagai  "...teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus." (Roma 16:3).  Istilah  'teman-teman sekerja' berasal dari kata sunergos  (dari kata ini muncul kata sinergi).  Paulus memandang mereka sebagai rekan kerja yang mendukung dan saling bersinergi dalam memberitakan Injil.  Paulus menyadari bahwa ia tidak dapat mengerjakan tugas pelayanan pemberitaan Injil seorang diri, ia butuh partner atau rekan kerja yang saling mendukung, menopang, menguatkan, dapat bekerja sama satu sama lain.  Kita adalah anggota tubuh Kristus:  "Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh."  (1 Korintus 12:20).  Pula, setiap orang percaya diperlengkapi dengan talenta dan karunia yang berbeda-beda untuk saling melengkapi, dengan satu tujuan untuk kemuliaan nama Tuhan dan untuk membangun jemaat.  Priskila dan Akwila diberi mandat untuk melayani dan membimbing Apolos, pemuda yang rohnya menyala-nyala dalam melayani Tuhan, dan mengajarkan Jalan Tuhan kepadanya  (Kisah 18:24-26).

     Berkat ketekunan Priskila dan Akwila dalam membimbing, Apolos pun menjadi salah satu pemberita Injil yang luar biasa.  Priskila dan Akwila adalah contoh orangtua yang patut diteladani oleh keluarga-keluarga Kristen!

Keluarga seharusnya menjadi gereja terkecil, di mana nilai-nilai kebenaran diajarkan dan Injil diberitakan!