Wednesday, July 15, 2020

TETAP KUAT SEPERTI POHON ZAITUN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juli 2020

Baca:  Amsal 3:1-26

"Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia."  Amsal 3:18

Kehidupan seorang Kristen yang normal adalah kehidupan yang terus berproses, tidak pasif atau statis.  Faktanya?  Banyak orang sudah mengikut Kristus  (Kristen)  selama bertahun-tahun tapi kehidupan rohaninya tetap saja kerdil, tetap kanak-kanak, tak ada kemajuan berarti, alias jalan di tempat.  Secara kasat mata mereka tampak giat melakukan aktivitas rohani, tapi kerohaniannya tak mengalami pertumbuhan.

     Kehidupan rohani orang percaya seharusnya seperti pohon zaitun, yang semakin hari semakin kuat berakar ke dalam.  Menurut penelitian, akar pohon zaitun dapat menembus ke kedalaman tanah hingga mencapai 6 meter untuk mencari sumber air.  Inilah yang menjadi rahasia kekuatan pohon zaitun.  Berakar sampai ke kedalaman untuk mencari sumber air berbicara tentang orang yang punya kerinduan besar untuk tinggal dekat Tuhan dan firman-Nya, orang yang memiliki persekutuan karib dengan Tuhan, yang suka merenungkan firman-Nya siang dan malam,  "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:2-3).  Ketika kita memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan kita akan tetap tenang sekalipun berada di tengah angin badai dan gelora, oleh karena iman kita berakar kuat di dalam Tuhan!  Pohon zaitun adalah jenis pohon yang dapat bertahan hidup ribuan tahun lamanya.  Ini berbicara kesetiaan kita dalam mengiring Tuhan!  "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."

     Selain itu, pohon zaitun adalah pohon yang dapat menghasilkan minyak.  Pada zaman dahulu, minyak zaitun sering dipakai untuk mengurapi raja, di samping untuk keperluan sehari-hari.  Hidup Kristen adalah hidup yang harus menghasilkan buah baik yang dapat dinikmati banyak orang, menjadi berkat bagi orang lain, sebab  "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka... Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik,"

Hidup orang percaya seharusnya seperti pohon zaitun:  kuat dan menjadi berkat!

Tuesday, July 14, 2020

TETAP KUAT SEPERTI POHON ZAITUN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juli 2020


"Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya."  Mazmur 52:10

Mazmur ini ditulis Daud saat ia sedang dalam situasi yang teramat sulit karena terus dikejar-kejar oleh Saul.  Ditambah lagi dengan tindakan Doeg yang berusaha mencari cara untuk menghancurkan hidup Daud, dengan memberitahukan keberadaan Daud kepada Saul.  Pada waktu itu Daud sedang berada di rumah Tuhan saat imam Ahimelekh melayani di rumah Tuhan.  "...menjawablah Doeg, orang Edom itu, yang berdiri dekat para pegawai Saul, katanya: 'Telah kulihat, bahwa anak Isai itu datang ke Nob, kepada Ahimelekh bin Ahitub.'"  (1 Samuel 22:9).

     Di tengah situasi yang sangat genting ini Daud berusaha untuk tidak terpengaruh oleh keadaan yang ada.  Ia menyatakan komitmennya untuk tetap  "...seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah..."  (ayat nas).  Ia berkeyakinan bahwa tidak ada kekuatan apa pun yang akan sanggup mengubah dan menggagalkan rencana Tuhan bagi hidupnya.  Karena itu Daud berusaha untuk tetap kuat dan bersyukur sekalipun berada dalam tekanan:  "Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!"  (Mazmur 52:11).  Mengapa Daud menyatakan kerinduannya untuk tetap seperti pohon zaitun?  Apa istimewanya pohon zaitun?  Pohon zaitun adalah pohon yang memerlukan waktu yang lama untuk bertumbuh.  Dengan kata lain, untuk bisa menjadi sebuah pohon yang kuat dan berlimpah buahnya dibutuhkan suatu proses yang tidak instan alias lama.  Pohon zaitun sering digunakan untuk melambangkan keindahan, kekuatan, kedamaian, kelimpahan atau berkat-berkat Ilahi.

     Begitu pula Daud, ia harus melewati proses pembentukan dari Tuhan dalam waktu yang tidak singkat untuk bisa bertumbuh menjadi seorang yang dewasa rohani.  Ini ibarat sebuah pohon yang mengalami pertumbuhan dari fase ke fase:  mula biji ditanam, tumbuh dan bertunas, berakar, menjadi pohon yang berdaun lebat dan berbuah.  Inilah kehidupan Kristen yang bertumbuh secara rohani,  "sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,"  (Efesus 4:13).