Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Mei 2020
Baca: Roma 6:15-23
"...kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan." Roma 6:19b
Sebagai anak-anak Tuhan kita harus melatih diri untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan hidup yang benar, yang sesuai dengan firman Tuhan. Karena itu kita harus menjadikan Kristus sebagai teladan dalam segala hal (perkataan dan perbuatan), sebab "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Mengapa kita harus mengembangkan kebiasaan hidup yang benar? Karena kita sudah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, "...yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17).
Membiasakan hidup sesuai firman berarti kita meninggalkan kebiasaan hidup 'manusia' lama dan melatih diri membentuk kebiasaan hidup yang baru. Ini harus dilakukan dengan kerelaan hati dan tanpa ada paksaan dari pihak lain. Mengembangkan kebiasaan hidup baru yang sesuai dengan firman Tuhan berarti tidak lagi menyerahkan tubuh ini "...untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu
kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk
menjadi senjata-senjata kebenaran." (Roma 6:13). Apa yang menjadi kebiasaan Saudara? Lebih suka nonton TV atau main game daripada baca Alkitab, berdoa hanya saat butuh, dan masih banyak lagi. Kebiasaan artinya: lazim, umum, seperti sediakala, sudah menjadi adat, sudah seringkali (KBBI); kecenderungan melakukan aktivitas tertentu secara terus-menerus atau berulang-ulang; latihan atau praktek yang dilakukan secara konsisten dan kontinyu (Webster); hasil dari tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Kebiasaan-kebiasaan inilah yang akhirnya akan membentuk karakter kita! Karena kita adalah ciptaan baru, maka kita harus "...mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;" (Kolose 3:10). Hal-hal apa saja yang harus kita biasakan agar menjadi karakter kita? Bersaat teduh (berdoa, baca firman Tuhan), ibadah, mengembalikan milik Tuhan (persepuluhan), mempraktekkan kasih (Yohanes 13:34-35).
Tinggalkan kebiasaan lama dan hiduplah sebagai manusia baru di dalam Kristus!
Friday, May 22, 2020
Thursday, May 21, 2020
KRISTUS NAIK KE SORGA: Kuasa Menyertai Orang Percaya
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Mei 2020
Baca: Markus 16:9-20
"Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga," Markus 16:19
Peristiwa kenaikan Kristus ke sorga menandai akhir kebersamaan Dia secara fisik dengan murid-murid-Nya di dunia. Saat masih di bumi orang-orang percaya dan murid-murid-Nya dapat berbicara langsung dan bergaul karib dengan-Nya secara fisik, tapi setelah peristiwa ini mereka harus berpisah, Ia harus kembali ke tempat asal-Nya, yaitu sorga. "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yohanes 16:28). Kenaikan Kristus ke sorga adalah klimaks kehidupan-Nya di dunia, Ia telah menggenapi rencana Bapa dengan sangat sempurna!
Jika kita baca di Markus 16:9-20 ini, setelah bangkit dari kematian-Nya Kristus beberapa kali menampakkan diri kepada orang-orang dan murid-murid-Nya, dengan meninggalkan suatu pesan yang menguatkan bahwa mereka akan menerima kuasa dari tempat Mahatinggi, sehingga tanda-tanda ajaib akan menyertai pelayanan mereka dalam memberitakan Injil (Markus 16:15-18). Karena Kristus naik ke sorga, maka tugas pelayanan-Nya kini dilanjutkan oleh murid-murid-Nya; ini bukan berarti Kristus tak lagi menyertai: "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu." (Yohanes 14:18a), ada Roh Kudus yang diutus untuk menyertai hidup orang percaya! "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." (Yohanes 16:7).
Kenaikan Kristus ke sorga menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Dia adalah Tuhan segala tuhan, Raja di atas segala raja. Tapi mengapa banyak orang meragukan ke-Ilahian-Nya dan tak mau percaya kepada-Nya? Padahal Kristus kembali ke sorga "...untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada." (Yohanes 14:2-3). Dengan demikian, kehidupan kekal di sorga adalah hal yang pasti yang Tuhan sediakan bagi orang percaya, yang setia sampai akhir.
Kristus kembali ke Sorga karena Dia adalah Tuhan dan Raja, percayalah kepada-Nya!
Baca: Markus 16:9-20
"Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga," Markus 16:19
Peristiwa kenaikan Kristus ke sorga menandai akhir kebersamaan Dia secara fisik dengan murid-murid-Nya di dunia. Saat masih di bumi orang-orang percaya dan murid-murid-Nya dapat berbicara langsung dan bergaul karib dengan-Nya secara fisik, tapi setelah peristiwa ini mereka harus berpisah, Ia harus kembali ke tempat asal-Nya, yaitu sorga. "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yohanes 16:28). Kenaikan Kristus ke sorga adalah klimaks kehidupan-Nya di dunia, Ia telah menggenapi rencana Bapa dengan sangat sempurna!
Jika kita baca di Markus 16:9-20 ini, setelah bangkit dari kematian-Nya Kristus beberapa kali menampakkan diri kepada orang-orang dan murid-murid-Nya, dengan meninggalkan suatu pesan yang menguatkan bahwa mereka akan menerima kuasa dari tempat Mahatinggi, sehingga tanda-tanda ajaib akan menyertai pelayanan mereka dalam memberitakan Injil (Markus 16:15-18). Karena Kristus naik ke sorga, maka tugas pelayanan-Nya kini dilanjutkan oleh murid-murid-Nya; ini bukan berarti Kristus tak lagi menyertai: "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu." (Yohanes 14:18a), ada Roh Kudus yang diutus untuk menyertai hidup orang percaya! "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." (Yohanes 16:7).
Kenaikan Kristus ke sorga menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Dia adalah Tuhan segala tuhan, Raja di atas segala raja. Tapi mengapa banyak orang meragukan ke-Ilahian-Nya dan tak mau percaya kepada-Nya? Padahal Kristus kembali ke sorga "...untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada." (Yohanes 14:2-3). Dengan demikian, kehidupan kekal di sorga adalah hal yang pasti yang Tuhan sediakan bagi orang percaya, yang setia sampai akhir.
Kristus kembali ke Sorga karena Dia adalah Tuhan dan Raja, percayalah kepada-Nya!
Subscribe to:
Posts (Atom)