Thursday, May 21, 2020

KRISTUS NAIK KE SORGA: Kuasa Menyertai Orang Percaya

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Mei 2020

Baca:  Markus 16:9-20

"Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga,"  Markus 16:19

Peristiwa kenaikan Kristus ke sorga menandai akhir kebersamaan Dia secara fisik dengan murid-murid-Nya di dunia.  Saat masih di bumi orang-orang percaya dan murid-murid-Nya dapat berbicara langsung dan bergaul karib dengan-Nya secara fisik, tapi setelah peristiwa ini mereka harus berpisah, Ia harus kembali ke tempat asal-Nya, yaitu sorga.  "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."  (Yohanes 16:28).  Kenaikan Kristus ke sorga adalah klimaks kehidupan-Nya di dunia, Ia telah menggenapi rencana Bapa dengan sangat sempurna!

     Jika kita baca di Markus 16:9-20 ini, setelah bangkit dari kematian-Nya Kristus beberapa kali menampakkan diri kepada orang-orang dan murid-murid-Nya, dengan meninggalkan suatu pesan yang menguatkan bahwa mereka akan menerima kuasa dari tempat Mahatinggi, sehingga tanda-tanda ajaib akan menyertai pelayanan mereka dalam memberitakan Injil  (Markus 16:15-18).  Karena Kristus naik ke sorga, maka tugas pelayanan-Nya kini dilanjutkan oleh murid-murid-Nya;  ini bukan berarti Kristus tak lagi menyertai:  "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu."  (Yohanes 14:18a), ada Roh Kudus yang diutus untuk menyertai hidup orang percaya!  "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."  (Yohanes 16:7).

     Kenaikan Kristus ke sorga menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Dia adalah Tuhan segala tuhan, Raja di atas segala raja.  Tapi mengapa banyak orang meragukan ke-Ilahian-Nya dan tak mau percaya kepada-Nya?  Padahal Kristus kembali ke sorga  "...untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada."  (Yohanes 14:2-3).  Dengan demikian, kehidupan kekal di sorga adalah hal yang pasti yang Tuhan sediakan bagi orang percaya, yang setia sampai akhir.

Kristus kembali ke Sorga karena Dia adalah Tuhan dan Raja, percayalah kepada-Nya!

Tuesday, May 19, 2020

MATA ROHANI TELAH DIBUTAKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Mei 2020

Baca:  Yesaya 59:1-21

"Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati." Yesaya 59:10

Banyak orang tak menyadari bahwa mereka sedang mengalami kebutaan rohani, karena  "...pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus,"  (2 Korintus 4:4).  Perkara-perkara dunia dengan segala kenikmatannya telah menuntun manusia menyusuri lorong yang gelap dan menjauhkan mereka dari Terang:  "Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati."  (ayat nas).  Mereka tak melihat adanya  'terang'  sekalipun pada  'siang hari', karena kegelapan telah menyelubungi mereka.

     Dalam arti rohani, walaupun mereka melihat kebenaran Tuhan, mereka seakan-akan tak melihatnya karena kegelapan dunia ini telah menyelimuti mata rohani mereka;  sekalipun Injil telah diberitakan di mana-mana, tapi telinga dan mata hati mereka tetap saja tertutup, yang akhirnya membuat  "...manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat."  (Yohanes 3:19).  Alkitab menggambarkan tentang manusia yang buta dan tuli rohani:  "Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab mereka adalah kaum pemberontak."  (Yehezkiel 12:2).  Begitu pula orang-orang Kristen yang tetap saja hidup dalam kegelapan, sekalipun telah melihat Terang dan mendengar pengajaran-pengajaran yang benar dari Kristus, adalah pemberontak!

     Ada seorang kaya yang mati dan menderita di dalam neraka, ia meminta kepada Abraham untuk mengutus Lazarus datang ke dunia guna memberitakan Injil kepada saudara-saudaranya yang masih hidup di dunia, tapi kata Abraham kepadanya,  "Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."  (Lukas 16:31).

Demikian sulitnya membawa orang-orang untuk bertobat dan percaya kepada Kristus, karena mata rohani mereka telah dibutakan oleh dunia!