Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 April 2020
Baca: Yakobus 1:12-18
"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya
dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada
perubahan atau bayangan karena pertukaran." Yakobus 1:17
Yakobus menegaskan bahwa setiap pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna itu datangnya dari Bapa! Rencana dan rancangan-Nya selalu baik untuk umat-Nya, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Begitu pula Kristus menegaskan, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b). Kita patut bersyukur dan berbangga hati karena kita punya Bapa yang teramat baik, yang kebaikan-Nya tidak hanya terjadi di musim-musim tertentu, tapi di sepanjang musim kehidupan kita, kebaikan-Nya tidak pernah berubah. "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun." (Mazmur 100:5).
Bila saat ini Saudara sedang menghadapi masalah atau pergumulan hidup yang berat, jangan berputus asa, serahkan semua beban Saudara kepada Tuhan karena Ia sangat bisa diandalkan, Dia sudah lebih dari cukup. Tuhan rindu melakukan perkara-perkara yang baik bagi kita anak-anak-Nya bukan karena kita ini berjasa dan layak. Tuhan melakukan perkara-perkara yang baik bagi kita karena Ia memang baik, bahkan "...Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8b). Walaupun segala sesuatu yang ada di dunia ini berubah, firman-Nya tidak berubah. "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Matius 24:35), Tuhan tidak pernah berubah, Ia "...tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8): kasih-Nya dan kuasa-Nya tidak pernah berubah.
Justru kita ini yang mudah sekali berubah. Kasih, kesetiaan dan ketekunan kita dalam mengikut Tuhan seringkali dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Ketika berada dalam situasi yang baik kita mengasihi Tuhan, tapi begitu diperhadapkan dengan situasi yang tidak baik, kasih dan kesetiaan kita kepada Tuhan langsung berubah 180 derajat!
Tidak ada kasih seperti kasih Tuhan! Kasih-Nya abadi dan tak perlu diragukan lagi!
Thursday, April 23, 2020
Wednesday, April 22, 2020
TAK LAGI MURNI SEPERTI EMAS
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 April 2020
Baca: 1 Raja-Raja 14:21-31
"Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja." 1 Raja-Raja 14:27
Salomo adalah salah satu raja besar di Israel! Terlepas dari kesalahan yang pernah diperbuat di akhir hidupnya, Salomo adalah raja yang sangat diberkati Tuhan dengan kekayaan yang melimpah, bahkan dalam hal kekayaan tak ada raja dari bangsa manapun yang sanggup menandinginya. "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat." (1 Raja-Raja 10:23). Alkitab menyatakan bahwa istana Salomo sangat megah, bahkan semua perabotan perbendaharaan di rumah Tuhan terbuat dari emas. Empat puluh tahun lamanya Salomo memerintah atas Israel sampai ia mangkat.
Setelah Salomo mangkat, tongkat estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Rehabeam, tapi sangat disayangkan ia tidak mampu mempertahankan apa yang telah dirintis oleh ayahnya. Rehabeam justru melakukan banyak pelanggaran yang menyebabkan bangsa Israel berdosa kepada Tuhan: "...orang Yehuda melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka menimbulkan cemburu-Nya dengan dosa yang diperbuat mereka, lebih dari pada segala yang dilakukan nenek moyang mereka." (1 Raja-Raja 14:22). Tragisnya semua perabotan rumah Tuhan yang terbuat dari emas tak dapat mereka jaga dan pertahankan, karena semuanya dirampas oleh musuhnya yaitu Sisak raja Mesir. Namun Rehabeam tidak kehabisan akal, ia mengganti semua perabotan emas itu dengan tembaga (ayat nas), yang kualitasnya jauh lebih rendah.
Di masa-masa sekarang ini banyak orang Kristen yang tidak lagi memiliki kualitas 'emas' di hadapan Tuhan, tetapi hanya sekelas tembaga, karena mereka tidak lagi menjalani hidup kerohaniannya dengan sungguh-sungguh: ibadah asal-asalan, berdoa asal-asalan, baca Alkitab asal-asalan, pelayanan asal-asalan, dan tidak lagi menjaga kekudusan hidup, karena mereka terbawa oleh arus dunia ini. "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16).
Hidup dalam kekudusan itu seperti emas yang berkilauan di pemandangan mata Tuhan! Itulah kualitas hidup yang Tuhan cari.
Baca: 1 Raja-Raja 14:21-31
"Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja." 1 Raja-Raja 14:27
Salomo adalah salah satu raja besar di Israel! Terlepas dari kesalahan yang pernah diperbuat di akhir hidupnya, Salomo adalah raja yang sangat diberkati Tuhan dengan kekayaan yang melimpah, bahkan dalam hal kekayaan tak ada raja dari bangsa manapun yang sanggup menandinginya. "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat." (1 Raja-Raja 10:23). Alkitab menyatakan bahwa istana Salomo sangat megah, bahkan semua perabotan perbendaharaan di rumah Tuhan terbuat dari emas. Empat puluh tahun lamanya Salomo memerintah atas Israel sampai ia mangkat.
Setelah Salomo mangkat, tongkat estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Rehabeam, tapi sangat disayangkan ia tidak mampu mempertahankan apa yang telah dirintis oleh ayahnya. Rehabeam justru melakukan banyak pelanggaran yang menyebabkan bangsa Israel berdosa kepada Tuhan: "...orang Yehuda melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka menimbulkan cemburu-Nya dengan dosa yang diperbuat mereka, lebih dari pada segala yang dilakukan nenek moyang mereka." (1 Raja-Raja 14:22). Tragisnya semua perabotan rumah Tuhan yang terbuat dari emas tak dapat mereka jaga dan pertahankan, karena semuanya dirampas oleh musuhnya yaitu Sisak raja Mesir. Namun Rehabeam tidak kehabisan akal, ia mengganti semua perabotan emas itu dengan tembaga (ayat nas), yang kualitasnya jauh lebih rendah.
Di masa-masa sekarang ini banyak orang Kristen yang tidak lagi memiliki kualitas 'emas' di hadapan Tuhan, tetapi hanya sekelas tembaga, karena mereka tidak lagi menjalani hidup kerohaniannya dengan sungguh-sungguh: ibadah asal-asalan, berdoa asal-asalan, baca Alkitab asal-asalan, pelayanan asal-asalan, dan tidak lagi menjaga kekudusan hidup, karena mereka terbawa oleh arus dunia ini. "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16).
Hidup dalam kekudusan itu seperti emas yang berkilauan di pemandangan mata Tuhan! Itulah kualitas hidup yang Tuhan cari.
Subscribe to:
Posts (Atom)