Thursday, April 16, 2020

TIDAK LAGI BERLOMBA DENGAN BAIK

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 April 2020

Baca:  Galatia 5:1-15

"Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?"  Galatia 5:7

Ada gejala kesuaman dan kemerosotan rohani melanda jemaat di Galatia!  Mereka tidak lagi bersemangat dalam mengerjakan perkara-perkara rohani, bahkan banyak dari mereka yang mulai goyah imannya karena terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain.  Apa yang menjadi penyebabnya?  Ternyata ada guru-guru palsu yang dengan sengaja mengacaukan dan menghasut jemaat dengan menanamkan ajaran yang menyimpang dari Injil Kristus.

     Untuk memperoleh keselamatan, menurut mereka  (guru-guru palsu), kita harus mengikuti adat-istiadat Yahudi dengan berbagai peraturan yang dirasa sangat memberatkan.  Akhirnya hal itu menimbulkan kebimbangan di dalam hati jemaat dan memengaruhi perkembangan iman mereka.  Rasul Paulus menjadi sangat geram:  "...barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapapun juga dia...Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!"  (Galatia 5:10b, 12).  Ditegaskan:  "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).  Hanya oleh iman kepada Kristus kita beroleh keselamatan,  "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,"  (Efesus 2:8).

     Di zaman sekarang ini banyak bermunculan ajaran-ajaran yang melenceng dari Injil yang seringkali membuat banyak orang Kristen  'terombang-ambing'  dan akhirnya mereka melakukan kompromi dan tidak lagi hidup dalam kebenaran sejati.  Ingat!  Hidup kekristenan adalah sebuah perlombaan iman.  Berbicara tentang perlombaan berarti butuh perjuangan, disiplin, semangat dan fokus.  Kristus telah memerdekakan kita dari dosa, karena itu kita harus berdiri teguh dan jangan sampai goyah!   "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."  (Ibrani 12:1).

Tetaplah hidup dalam kebenaran  (hidup seturut dengan Injil Kristus)  dan jangan pernah digoyahkan oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan!

Wednesday, April 15, 2020

TAK MENGEMBALIKAN MILIK TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 April 2020

Baca:  Maleakhi 3:6-12

"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku..."  Maleakhi 3:10

Persepuluhan adalah pemberian kepada Tuhan sebanyak 10% dari seluruh pendapatan dan keuntungan kita.  Jadi sebenarnya persepuluhan bukanlah kita memberikan 10% milik dari milik atau uang kita kepada Tuhan, melainkan kita mengembalikan kepada Tuhan 10% dari apa yang memang merupakan milik-Nya.

     Tidak mengembalikan persepuluhan?  "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: 'Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?' Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! ...Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan."  (Maleakhi 3:8, 10).

     Kebenaran firman Tuhan tentang persepuluhan:  1.  Persepuluhan adalah perintah Tuhan.  "Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN."  (Imamat 27:30).  2.  Persepuluhan mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah prioritas pertama dalam hidup ini, karena semua yang kita miliki adalah milik-Nya,  "...sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan..."  (Ulangan 8:18).  3.  Persepuluhan memberi kesempatan kepada Tuhan untuk membuktikan Dia hidup dan sanggup memberkati:  "...ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan."  (Maleakhi 3:10).

     Uang atau harta merupakan representasi visual dari hidup kita,  "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."  (Matius 6:21).  Dengan mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan kita melatih iman untuk belajar memercayai Tuhan dalam hal memberi.  Saat kita memprioritaskan Tuhan, kita akan mengalami betapa Tuhan sanggup memberkati dan mencukupkan apa yang kita butuhkan.

Sudahkah kita taat mengembalikan persepuluhan yang adalah milik Tuhan?

Catatan:
"Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan,"  2 Korintus 9:7