Wednesday, March 18, 2020

TUHAN SANGGUP MENYEDIAKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Maret 2020

Baca:  1 Raja-Raja 3:1-15

"Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja."  1 Raja-Raja 3:13

Ada berbagai macam tujuan dan motivasi orang mengikut Kristus.  Sebagai orang percaya kita mengikut Kristus karena kita telah diselamatkan dan dilepaskan dari kutuk dosa.  Tetapi ada sebagian besar orang mengikut Kristus karena motivasi yang salah, yaitu ingin menjadi kaya atau memperoleh kekayaan  (materi).  Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikuti kemana Kristus pergi, berkatalah Ia,  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."  (Yohanes 6:26).

     Roti berbicara tentang materi  (berkat jasmani).  Ketika orang hanya menginginkan berkat dari Tuhan, doa-doanya hanya berfokus pada kebutuhan jasmaninya atau keinginan dagingnya.  Tuhan tak pernah mengajar kita demikian.  Ia mengajarkan kita mengarahkan pandangan kepada pribadi-Nya, mencari wajah-Nya, dan tak perlu kuatir tentang apa pun kebutuhan kita:  "Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu."  (Matius 6:32).  Jika kita mencari Kerajaan Sorga dan kebenaran-Nya terlebih dahulu Tuhan pasti akan mengalami berbagai kesulitan.  "...mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan."  (1 Timotius 6:9).

     Salomo tak minta berkat materi, namun hikmat, tetapi Tuhan memberi lebih:  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  (Efesus 3:20).  Asal setia, taat kepada-Nya,  "...Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu."  (Keluaran 23:25).

Milikilah motivasi yang benar dalam mengikut Tuhan dan taat kepada-Nya, berkat-Nya pasti disediakan!

Tuesday, March 17, 2020

TANAH LIAT DI TANGAN SANG PENJUNAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Maret 2020

Baca:  2 Korintus 4:1-15

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."  2 Korintus 4:7

Rasul Paulus adalah contoh orang yang mengalami proses pembentukan dari Tuhan:  "Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku."  (1 Korintus 15:9-10).  Dalam hal ini rasul Paulus hendak menegaskan bahwa kalau pun hidupnya dapat berharga, menjadi sesuatu yang berarti, itu karena kasih karunia Tuhan semata.  Ia sadar bahwa sesungguhnya ia tak lebih dari tanah liat yang hina dan tak berharga, tapi Tuhan sanggup membentuknya menjadi sebuah bejana yang berharga di mata-Nya.  Karena campur tangan Tuhan hidup Paulus diangkat dan dipakai untuk menjadi alat kemuliaan-Nya.

     Untuk menjadi bejana dan perabot untuk tujuan yang mulia kita harus rela dan mau dibentuk oleh Tuhan, sebab tanah liat tidak secara otomatis berubah menjadi bejana yang halus dan menarik tanpa melewati proses terlebih dahulu, sebab di dalam Tuhan tidak ada yang instan...  Bisa saja tukang periuk membuat bejana itu secara cepat atau instan, tapi hasilnya?  Tidak bisa dijamin kualitasnya, mungkin saja bejana tersebut tidak bisa bertahan lama, retak dan mudah pecah.  Bangsa Israel harus mengalami proses pembentukan Tuhan di padang gurun 40 tahun lamanya karena mereka suka memberontak, bersungut-sungut, mengeluh dan hidup dalam ketidaktaatan.

     Berbicara tentang proses berarti ada waktu yang dibutuhkan!  Ketika dibentuk Tuhan kadangkala waktunya tidak sebentar.  Ini bukan bicara tentang menit atau jam, hari atau bulan, kadangkala membutuhkan waktu tahunan.  Waktu masuk dalam prosesnya Tuhan, kita inginnya dipercepat.  Ingat, lamanya proses tergantung bagaimana kondisi tanah liat dan tergantung apa yang mau dibentuk.

Bila kita sedang menghadapi proses pembentukan yang membutuhkan waktu lama, itu artinya Tuhan sedang membentuk kita untuk bejana indah di pemandangan mata-Nya!