Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Januari 2020
Baca: Roma 13:8-14
"...tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat." Roma 13:8
Tuhan memberikan perintah baru kepada murid-murid-Nya yaitu "...supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34). Perintah untuk mengasihi ini kembali ditegaskan oleh rasul Yohanes, "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab
kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir
dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:7-8). Perintah ini tidaklah berat (1 Yohanes 5:3b).
Setiap orang yang mengasihi sesamanya manusia telah memenuhi hukum Taurat, karena Kristus sendiri telah menyatakan bahwa seluruh hukum Taurat itu sudah terangkum dalam satu kalimat ini yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" (Roma 13:9). Rasul Paulus menjelaskan bahwa kasih disebut sebagai karunia rohani yang paling utama, melebihi segala karunia apa pun (1 Korintus 13). Segala karunia yang dimiliki orang akan kehilangan faedahnya jika yang bersangkutan tidak mempunyai kasih. Keberadaan orang itu "...sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing...sama sekali tidak berguna." (1 Korintus 13:1-2). Sekalipun orang punya jadwal pelayanan yang padat dan dikenal oleh banyak orang, tapi bila ia tidak punya kasih, hidupnya tidak bisa menjadi kesaksian yang baik, alias menjadi batu sandungan bagi orang lain. Ini tak berarti apa-apa di mata Tuhan!
Bagaimana supaya kita memiliki kasih? Kita harus minta bimbingan Roh Kudus supaya kita dimampukan untuk bisa mengasihi orang lain, karena kasih itu sendiri bukanlah sifat dasar atau pembawaan kita, melainkan pemberian dari Tuhan sebagai anugerah. Sesunggunya kasih adalah isi hati Bapa sendiri yang telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Bila kita mau dipimpin Roh Kudus kita pasti mampu mempraktikkan kasih tersebut. Dalam hal mengasihi orang lain, dari pihak kita hanya diperlukan kemauan, bukan kemampuan, sebab kemampuan untuk mengasihi itu diberikan oleh Tuhan. Jadi, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk tidak mengasihi.
Roh Kudus yang ada di dalam kita memampukan kita untuk mengasihi.
Tuesday, January 28, 2020
Monday, January 27, 2020
KESEMPATAN DIBUANG PERCUMA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Januari 2020
Baca: Wahyu 2:18-29
"Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya." Wahyu 2:21
Di zaman sekarang ini Iblis dengan segala penghulunya semakin gencar melancarkan serangannya kepada manusia, karena mereka sudah sadar waktunya sudah sangat singkat, artinya penghukuman baginya sudah berada di ambang pintu. Karena itu tanpa mengenal waktu (siang dan malam) Iblis terus "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Salah satu siasat yang Iblis terapkan untuk menghancurkan iman manusia adalah melalui perzinahan. Bukankah setiap hari kita mendapati berita-berita tentang perzinahan: kasus kawin cerai, perselingkuhan, seks bebas, prostitusi online, pornografi, pemerkosaan, penyimpangan seksual yang ada di mana-mana dan banyak sekali korbannya. Begitu juga dengan perzinahan rohani, ada banyak sekali program di televisi dan film di bioskop yang menayangkan acara-acara yang berhubungan dengan kuasa gelap, penyembahan berhala, praktik perdukunan, peramal, orang pintar, dan sebagainya. Tragisnya tidak sedikit orang Kristen jatuh dalam perzinahan dan juga turut terlibat dalam perbuatan-perbuatan gelap ini. Ini terjadi pada jemaat di Tiatira, yang membiarkan "...wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala." (Wahyu 2:20).
Tuhan itu panjang sabar, orang yang berbuat dosa tidak segera dihukum-Nya. Tuhan selalu memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat, "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9). Sangat banyak orang menyia-nyiakan kesempatan dari Tuhan. Manusia tetap saja mengeraskan hati dan dengan sengaja menutup hati dan telinganya dari peringatan Tuhan ini. Ingat! "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal," (Ibrani 2:2). Hati-hati!
Bila kesempatan sudah lewat, maka penyesalan pun tiada guna, seperti yang dialami Esau, "...sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." Ibrani 12:17
Baca: Wahyu 2:18-29
"Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya." Wahyu 2:21
Di zaman sekarang ini Iblis dengan segala penghulunya semakin gencar melancarkan serangannya kepada manusia, karena mereka sudah sadar waktunya sudah sangat singkat, artinya penghukuman baginya sudah berada di ambang pintu. Karena itu tanpa mengenal waktu (siang dan malam) Iblis terus "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Salah satu siasat yang Iblis terapkan untuk menghancurkan iman manusia adalah melalui perzinahan. Bukankah setiap hari kita mendapati berita-berita tentang perzinahan: kasus kawin cerai, perselingkuhan, seks bebas, prostitusi online, pornografi, pemerkosaan, penyimpangan seksual yang ada di mana-mana dan banyak sekali korbannya. Begitu juga dengan perzinahan rohani, ada banyak sekali program di televisi dan film di bioskop yang menayangkan acara-acara yang berhubungan dengan kuasa gelap, penyembahan berhala, praktik perdukunan, peramal, orang pintar, dan sebagainya. Tragisnya tidak sedikit orang Kristen jatuh dalam perzinahan dan juga turut terlibat dalam perbuatan-perbuatan gelap ini. Ini terjadi pada jemaat di Tiatira, yang membiarkan "...wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala." (Wahyu 2:20).
Tuhan itu panjang sabar, orang yang berbuat dosa tidak segera dihukum-Nya. Tuhan selalu memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat, "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9). Sangat banyak orang menyia-nyiakan kesempatan dari Tuhan. Manusia tetap saja mengeraskan hati dan dengan sengaja menutup hati dan telinganya dari peringatan Tuhan ini. Ingat! "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal," (Ibrani 2:2). Hati-hati!
Bila kesempatan sudah lewat, maka penyesalan pun tiada guna, seperti yang dialami Esau, "...sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." Ibrani 12:17
Subscribe to:
Posts (Atom)