Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 November 2019
Baca: Roma 6:15-23
"...setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba
Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai
kesudahannya ialah hidup yang kekal." Roma 6:22
Tak ada manusia di dunia ini yang bisa luput dari kematian! Sekali waktu kelak kita pasti akan mati dan meninggalkan dunia ini. Ini sudah hukum Tuhan! Yang menjadi persoalan dan pertanyaan bagi semua orang adalah, setelah kematian itu ada apa? Karena itu, sepanjang sejarah manusia berusaha dengan segala akal dan kepandaiannya untuk menyingkap rahasia di balik kematian itu. Tetapi yang jelas dan pasti, hanya ada dua tempat yang akan dituju manusia setelah kematian, yaitu sorga atau neraka.
Sesungguhnya Bapa tidak ingin manusia yang adalah ciptaan-Nya masuk ke dalam kebinasaan kekal di neraka. Karena itu Ia menawarkan keselamatan kepada manusia dengan cara yang sederhana yaitu percaya kepada Putera-Nya yaitu Kristus, yang diutus-Nya untuk turun ke dunia. Tetapi karena keangkuhan dan gengsi, banyak manusia yang menolak dan tidak mau menerima keselamatan yang Bapa tawarkan itu. Mereka berjudi dengan keselamatan jiwanya; mereka berpikir bahwa sorga dan neraka itu hanya dongeng. Karena itu mereka berkata, "Selagi masih muda, selagi masih hidup di dunia, kita harus menikmati kesenangan dunia ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?" Firman Tuhan tak pernah berhenti mengingatkan agar kita selalu berjaga-jaga.
Mengapa kita harus berjaga-jaga dan memperhatikan hidup kita dengan saksama, karena tidak ada seorang pun yang tahu kapan hari Tuhan itu datang menimpa. "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora
dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari
Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." (Lukas 21:34). Ingat! Satu-satunya jalan keselamatan menuju kepada kehidupan kekal itu hanya di dalam Kristus, tidak ada yang lain, seperti tertulis: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Masihkah kita meragukan ke-Ilahi-an Kristus?
Kristus sudah menegaskan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Yohanes 14:6
Saturday, November 30, 2019
Friday, November 29, 2019
JANGAN KEMBALI KEPADA DOSA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 November 2019
Baca: Yesaya 44:21-28
"Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!" Yesaya 44:22
Semua orang pasti mengakui dengan jujur bahwa dosa itu memang nikmat. Itulah sebabnya banyak orang sulit sekali untuk bisa lepas dari dosa tersebut. Sekalipun tahu bahwa upah dosa adalah maut dan kematian kekal (Roma 6:23), tetapi banyak orang pura-pura tidak tahu, sehingga mereka tetap saja melakukan dosa. Anehnya, hal ini juga terjadi di kalangan orang percaya Tuhan. Meskipun sadar bahwa Kristus telah menyelamatkan dirinya dari dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, dan menjadikannya sebagai orang-orang yang telah dibenarkan (bukan lagi hamba dosa, melainkan hamba kebenaran), tapi mereka kembali lagi ke dalam kehidupan dosa. Alasan yang dikemukakan sangatlah klasik yaitu digoda oleh Iblis. Mereka menjadikan Iblis sebagai kambing hitam.
Hal ini juga terjadi pada bangsa Israel, yang meskipun telah dibebaskan dari perbudakan di Mesir, namun sebagian besar ingin kembali ke Mesir demi menikmati kesenangan daging: "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." (Bilangan 11:5-6). Mereka suka menjadi budak daripada menjadi orang yang merdeka! Kita yang sudah diselamatkan oleh darah Kristus harus berani keluar untuk menanggalkan kehidupan lama, meninggalkan segala bentuk dosa. Firman Tuhan menegaskan, "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:" (1 Petrus 2:9).
Selama kita masih 'nyaman' dengan dosa, bukan salah Tuhan bila doa-doa kita tak beroleh jawaban, sebab "...yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2).
Tuhan sudah menebus kita, karena itu tinggalkan dosa dan jangan pernah kembali!
Baca: Yesaya 44:21-28
"Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!" Yesaya 44:22
Semua orang pasti mengakui dengan jujur bahwa dosa itu memang nikmat. Itulah sebabnya banyak orang sulit sekali untuk bisa lepas dari dosa tersebut. Sekalipun tahu bahwa upah dosa adalah maut dan kematian kekal (Roma 6:23), tetapi banyak orang pura-pura tidak tahu, sehingga mereka tetap saja melakukan dosa. Anehnya, hal ini juga terjadi di kalangan orang percaya Tuhan. Meskipun sadar bahwa Kristus telah menyelamatkan dirinya dari dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, dan menjadikannya sebagai orang-orang yang telah dibenarkan (bukan lagi hamba dosa, melainkan hamba kebenaran), tapi mereka kembali lagi ke dalam kehidupan dosa. Alasan yang dikemukakan sangatlah klasik yaitu digoda oleh Iblis. Mereka menjadikan Iblis sebagai kambing hitam.
Hal ini juga terjadi pada bangsa Israel, yang meskipun telah dibebaskan dari perbudakan di Mesir, namun sebagian besar ingin kembali ke Mesir demi menikmati kesenangan daging: "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat." (Bilangan 11:5-6). Mereka suka menjadi budak daripada menjadi orang yang merdeka! Kita yang sudah diselamatkan oleh darah Kristus harus berani keluar untuk menanggalkan kehidupan lama, meninggalkan segala bentuk dosa. Firman Tuhan menegaskan, "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:" (1 Petrus 2:9).
Selama kita masih 'nyaman' dengan dosa, bukan salah Tuhan bila doa-doa kita tak beroleh jawaban, sebab "...yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2).
Tuhan sudah menebus kita, karena itu tinggalkan dosa dan jangan pernah kembali!
Subscribe to:
Posts (Atom)