Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Agustus 2019
Baca: Mazmur 146:1-10
"Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan." Mazmur 146:3
Tuhan mengerti benar bahwa kehidupan anak-anak-Nya tak luput dari persoalan dan pergumulan. Oleh sebab itu Tuhan selalu membuka tangan-Nya untuk memberikan pertolongan, dengan maksud hendak mengajar kita untuk tidak berharap pada manusia. Tuhan berfirman dengan keras, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5). Disebut terkutuk orang yang mengandalkan manusia atau kekuatannya sendiri daripada Tuhan adalah pertanda bahwa orang tersebut meremehkan Tuhan dan menganggap Tuhan tak sanggup menolong. "Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?" (Yesaya 40:18).
Ketahuilah bahwa manusia memiliki keterbatasan kekuatan, kemampuan, kesanggupan, kepandaian, kasih dan ketulusannya. Karena itu "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22), adalah "Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan." (Mazmur 118:8-9), "Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi
roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang
terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar." (Mazmur 146:5-8).
Bagi orang percaya Tuhan lebih dari cukup! Dialah satu-satunya penolong hidup kita, bukan yang lain. Jangan sekali-kali kita meragukan kuasa Tuhan, sebab cara Tuhan dalam menolong sungguh ajaib: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Berhentilah berharap kepada manusia! Haraplah dan andalkan Tuhan saja.
Sunday, August 18, 2019
Saturday, August 17, 2019
INDONESIA BAGI KEMULIAAN TUHAN!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Agustus 2019
Baca: Yesaya 42:10-17
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya." Yesaya 42:10
Sebagai orang percaya kita patut berbangga karena Tuhan menempatkan kita menjadi bagian dari suatu bangsa yang besar yaitu bangsa Indonesia. Di mata internasional Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, karena memiliki pulau yang terbanyak di dunia: lebih dari 17.000 pulau. Selain itu penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku (1.340 suku), dengan 671 bahasa daerah yang tersebar di 34 propinsi. Luar biasa!
Patutlah kita menaikkan pujian dan nyanyian bagi Tuhan sebagai ungkapan syukur karena telah diberi anugerah yang teramat besar atas bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan. Hari ini seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote, maupun yang tinggal di negara lain, sedang bersuka cita merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-74. Pekik Merdeka berkumandang di seluruh negeri! "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia...Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau." (Yesaya 42:10-12). Siapa bani Kedar? Bani Kedar merupakan keturunan dari Ismael (Kejadian 25:12-15) yang adalah penduduk terbesar yang mendiami wilayah Indonesia.
Sebagai umat pilihan Tuhan kita harus selalu berdoa bagi Indonesia supaya dimenangkan bagi kemuliaan-Nya. Biarlah nama Tuhan saja yang ditegakkan, ditinggikan dan dimashyurkan di bumi Indonesia ini! Jika Tuhan ada di tengah-tengah bangsa ini, pemulihan pasti terjadi atas Indonesia. Ingat! Kemerdekaan takkan bisa diraih tanpa campur tangan Tuhan dan juga rakyat yang bersatu berkorban bagi bangsa ini. Maka dari itu, NKRI adalah harga mati.
Dengan semangat kemerdekaan marilah kita bersatu membangun bangsa Indonesia!
Baca: Yesaya 42:10-17
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya." Yesaya 42:10
Sebagai orang percaya kita patut berbangga karena Tuhan menempatkan kita menjadi bagian dari suatu bangsa yang besar yaitu bangsa Indonesia. Di mata internasional Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, karena memiliki pulau yang terbanyak di dunia: lebih dari 17.000 pulau. Selain itu penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku (1.340 suku), dengan 671 bahasa daerah yang tersebar di 34 propinsi. Luar biasa!
Patutlah kita menaikkan pujian dan nyanyian bagi Tuhan sebagai ungkapan syukur karena telah diberi anugerah yang teramat besar atas bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan. Hari ini seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote, maupun yang tinggal di negara lain, sedang bersuka cita merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-74. Pekik Merdeka berkumandang di seluruh negeri! "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia...Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau." (Yesaya 42:10-12). Siapa bani Kedar? Bani Kedar merupakan keturunan dari Ismael (Kejadian 25:12-15) yang adalah penduduk terbesar yang mendiami wilayah Indonesia.
Sebagai umat pilihan Tuhan kita harus selalu berdoa bagi Indonesia supaya dimenangkan bagi kemuliaan-Nya. Biarlah nama Tuhan saja yang ditegakkan, ditinggikan dan dimashyurkan di bumi Indonesia ini! Jika Tuhan ada di tengah-tengah bangsa ini, pemulihan pasti terjadi atas Indonesia. Ingat! Kemerdekaan takkan bisa diraih tanpa campur tangan Tuhan dan juga rakyat yang bersatu berkorban bagi bangsa ini. Maka dari itu, NKRI adalah harga mati.
Dengan semangat kemerdekaan marilah kita bersatu membangun bangsa Indonesia!
Subscribe to:
Posts (Atom)