Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 April 2019
Baca: Yesaya 53:1-12
"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh
karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita
ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." Yesaya 53:5
Dalam pengajaran-Nya Kristus menegaskan bahwa Ia harus menanggung penderitaan akibat dosa manusia. Hal penderitaan Kristus ini telah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya melalui nabi Yesaya sebagaimana tertulis di pasal 53 ini.
Firman Tuhan secara tegas menyatakan bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Kata 'maut' ini berbicara tentang kematian kekal, dan tak satu pun manusia di muka bumi ini yang bisa menebus dan menyelamatkan dirinya sendiri dari hukum maut, sekalipun ia telah berbuat amal atau melakukan perbuatan baik. Karena dosa, manusia harus menanggung akibatnya yaitu menerima penghukuman kekal. Namun, puji Tuhan, Bapa bukanlah Pribadi yang kejam, melainkan Pribadi yang penuh belas kasihan. Meski demikian penderitaan dan kematian pada manusia harus terjadi karena manusia telah berbuat dosa. Ini menunjukkan bahwa Bapa tetap konsisten dengan keputusan-Nya bahwa setiap ketidaktaatan pasti mendatangkan hukuman. Namun karena kasih-Nya kepada manusia, Bapa rela membayar dosa dan pelanggaran manusia dengan menanggungkan hukuman maut tersebut kepada Anak-Nya, yaitu Kristus.
Karena itulah Kristus harus datang ke dunia, menderita dan mati bagi umat manusia seperti tertulis: "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang." (Matius 20:28), dan "...dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8). Nabi Yesaya pun menubuatkan tentang penderitaan yang harus Kristus alami demi menanggung dosa manusia (Yesaya 53): rupa-Nya bukan seperti manusia lagi, Ia tidak kelihatan tampan dan semarak pun tidak ada (ayat 2), Ia dihina dan dihindari orang (ayat 3), penuh kesengsaraan dan menderita kesakitan (ayat 3), Ia tertikam karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita (ayat 5), Ia dianiaya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian (ayat 7), Ia terputus dari negeri orang hidup (ayat 8).
Karena dosa manusia, Kristus harus menanggung penderitaan di kayu salib!
Friday, April 19, 2019
Thursday, April 18, 2019
MENJADI RUSAK KARENA PELANGGARAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 April 2019
Baca: Kejadian 3:1-24
"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya." Kejadian 3:6
Alkitab menyatakan bahwa akibat manusia jatuh ke dalam dosa, setiap bagian dari diri manusia yaitu pikiran, kehendak, emosi dan tindakannya telah dirusak oleh dosa. Dosa benar-benar telah memengaruhi seluruh keberadaan manusia, sehingga segala tindakan dan "...kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata," (Kejadian 6:5). Kejahatan manusia ini benar-benar memilukan hati Tuhan!
Manusia tak menyadari bahwa ada yang luar biasa dari dosa yang telah diperbuatnya. Di antaranya adalah: 1. Manusia harus kehilangan persekutuan dengan Bapa di sorga. Dosa benar-benar telah menjadi jurang pemisah yang dalam antara Bapa dan manusia, seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Karena pelanggarannya tersebut manusia harus terusir dari taman Eden. "Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan." (Kejadian 3:24).
2. Manusia dihantui oleh ketakutan. Setelah menyadari bahwa telah melakukan pelanggaran, maka bersembunyilah manusia dari hadapan Tuhan karena dihantui oleh rasa takut. "Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: 'Di manakah engkau?' Ia menjawab: 'Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.'" (Kejadian 3:8-10).
Akibat dosa, manusia harus terpisah dari Tuhan dan hidup dalam ketakutan!
Baca: Kejadian 3:1-24
"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya." Kejadian 3:6
Alkitab menyatakan bahwa akibat manusia jatuh ke dalam dosa, setiap bagian dari diri manusia yaitu pikiran, kehendak, emosi dan tindakannya telah dirusak oleh dosa. Dosa benar-benar telah memengaruhi seluruh keberadaan manusia, sehingga segala tindakan dan "...kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata," (Kejadian 6:5). Kejahatan manusia ini benar-benar memilukan hati Tuhan!
Manusia tak menyadari bahwa ada yang luar biasa dari dosa yang telah diperbuatnya. Di antaranya adalah: 1. Manusia harus kehilangan persekutuan dengan Bapa di sorga. Dosa benar-benar telah menjadi jurang pemisah yang dalam antara Bapa dan manusia, seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Karena pelanggarannya tersebut manusia harus terusir dari taman Eden. "Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan." (Kejadian 3:24).
2. Manusia dihantui oleh ketakutan. Setelah menyadari bahwa telah melakukan pelanggaran, maka bersembunyilah manusia dari hadapan Tuhan karena dihantui oleh rasa takut. "Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: 'Di manakah engkau?' Ia menjawab: 'Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.'" (Kejadian 3:8-10).
Akibat dosa, manusia harus terpisah dari Tuhan dan hidup dalam ketakutan!
Subscribe to:
Posts (Atom)