Friday, March 1, 2019

TUHAN SANGGUP MENGERJAKAN SEGALA PERKARA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Maret 2019

Baca:  Efesus 3:14-21

"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  Efesus 3:20

Kalau diperhatikan, tokoh besar di Alkitab yang dipakai Tuhan secara luar biasa pada awalnya adalah orang-orang biasa yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sesamanya, tapi Tuhan sanggup mengubah mereka menjadi orang-orang yang luar biasa.  Mereka bisa dipakai Tuhan secara luar biasa karena mereka memiliki keberanian untuk bertindak dengan iman dan mau membayar harga dalam hidupnya.

     Jangan sekali-kali memandang rendah orang lain!  Mungkin saja hari ini keadaan seseorang biasa-biasa saja, tak masuk perhitungan, tapi kita tidak tahu bagaimana esok, karena peninggian seseorang itu datangnya dari Tuhan!  "Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."  (Mazmur 75:7-8).

     Bagaiman supaya kita bisa dipercaya dan dipakai Tuhan untuk mengerjakan perkara-perkara besar dan luar biasa?  Mari kita pelajari dua syarat ini:

     1.  Setialah dalam perkara-perkara kecil.  Banyak orang hanya fokus dan terobsesi mengerjakan perkara-perkara besar, tapi tidak mau memulai dari hal-hal kecil.  Yang serba instan itu yang dicari dan disukai:  inginnya langsung pelayanan  'di depan'  yang bisa dilihat orang banyak, ingin terkenal secara mendadak, ingin cepat kaya dan sebagainya.  Perhatikan firman Tuhan:  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."  (Lukas 16:10).

     2.  Milikilah kerendahan hati.  Salah satu alasan mengapa Tuhan memakai orang-orang yang biasa adalah supaya jangan ada yang memegahkan diri.  Banyak orang merasa hebat, pintar, kaya, lalu memegahkan dirinya sedemikian rupa.  Kemegahan terhadap diri sendiri  (congkak)  adalah salah dan jahat di mata Tuhan.  "...kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah."  (Yakobus 4:16).

"Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."  1 Korintus 1:31

Thursday, February 28, 2019

HIDUP DI ANTARA DUA PILIHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Februari 2019

Baca:  Ulangan 30:11-20

"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,"  Ulangan 30:19

Setiap manusia yang hidup di atas muka bumi ini selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan dalam hidupnya.  Suka atau tidak suka kita harus memilih salah satu di antara dua pilihan yang ada.  Tidak ada istilah kompromi antara memilih dan tidak, atau berdiri di tengah-tengah di antara dua pilihan yang ada.  Kita harus memilih secara tegas karena pilihan kita menentukan masa depan hidup kita.  Seperti halnya pada zaman Musa di masa Perjanjian Lama, bangsa Israel diperhadapkan dengan dua pilihan, yaitu:  kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.  Pilihan hidup ini juga berlaku bagi kita orang percaya yang adalah  'Israel-Israel'  rohani yang hidup di zaman sekarang ini.

     Kita patut bersyukur karena kita punya Tuhan yang berlimpah dengan kasih, Ia tidak menciptakan manusia sebagai robot, tapi Ia memberikan free will  (kehendak bebas)  dan melengkapi dengan hikmat dan akal budi, supaya manusia dapat membedakan yang baik dan yang jahat;  dan lebih dari itu, Tuhan juga sudah menyiapkan buku tuntunan dalam menjalani hidup, yaitu firman-Nya, tinggal apakah manusia mau mengikuti tuntunan firman Tuhan atau tidak.  Dunia saat ini sedang gencar-gencarnya menawarkan banyak hal yang berkenaan dengan kesenangan daging, dengan tujuan agar manusia bimbang dan memilih untuk hidup menuruti keinginan dagingnya daripada tunduk pada pimpinan Roh Tuhan.  Saat-saat inilah kesungguhan kita dalam mengikut Kristus sedang diuji!  Iman kita sedang diuji kemurniannya!  Banyak orang terseret oleh arus dunia ini dan memilih kesenangan duniawi yang sifatnya sementara saja.

     Untuk menuju kepada kehidupan kekal itu memang tidak mudah, ada harga yang harus dibayar, ada penyangkalan diri, itulah sebabnya sedikit orang mau menempuh jalan itu.  Kristus berkata,  "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."  (Matius 7:13-14).

Pilihlah mulai dari sekarang:  hidup benar menuntun kita kepada kehidupan kekal!