Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Januari 2019
Baca: 1 Raja-Raja 8:1-13
"Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian
oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN." 1 Raja-Raja 8:10-11
Ada hal yang sangat tragis bila dalam sebuah ibadah atau pelayanan rohani Tuhan tidak hadir di tengah-tengah umat-Nya dan tidak menyatakan kemuliaan-Nya. Ketidakhadiran Tuhan ini dalam istilah bahasa Ibrani disebut ichabod, yang berarti: kemuliaan Tuhan diambil atau dirampas dari umat Tuhan.
Jika kita perhatikan, sekarang ini banyak sekali gedung gereja dibangun dengan megahnya di kota-kota besar, bahkan gedung tersebut dapat menampung jemaat yang bukan hanya ratusan, tapi ribuan. Ini berita baik! Namun jangan sampai kita hanya fokus pada kemegahan gedung gereja secara fisik semata, karena hal terpenting dan terutama adalah apakah Tuhan hadir melawat umat-Nya saat ibadah berlangsung. Apalah artinya gedung megah dengan jemaat yang jumlahnya ribuan tanpa kehadiran Tuhan di tengah-tengah jemaat? Pastilah ibadah akan terasa hambar dan tak lebih dari sekedar seremonial agamawi. Dalam perjalanan bangsa Israel, keberadaan Tabut Tuhan adalah hal terpenting. Tabut adalah kotak kayu, di dalamnya ditaruh loh-loh batu yang bertuliskan sepuluh perintah Tuhan. "Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu yang
serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan
buatlah sebuah tabut dari kayu; maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada pada loh
yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua
loh ke dalam tabut itu." (Ulangan 10:1-2).
Tabut Tuhan menjadi barang sakral yang kerap dibawa ke mana-mana oleh bangsa Israel ketika mereka menempuh perjalanan di padang gurun. Mengapa umat Israel selalu membawa Tabut Tuhan? Karena Tabut Tuhan adalah tipologi dari kehadiran dan penyertaan Tuhan. Dimana Tuhan hadir, perkara dahsyat pasti terjadi: kemenangan, pemulihan, kesembuhan dan sukacita. Ketika Tabut Tuhan ada di tengah-tengah umat Israel, bisa dipastikan kemenangan menjadi milik mereka karena Tuhan turut bekerja. Sebaliknya ketika Tabut Tuhan tidak ada di tengah-tengah umat Israel, mereka harus terseok-seok menghadapi musuh dan berujung pada kekalahan.
Tuesday, January 15, 2019
Monday, January 14, 2019
MENGALAMI SORGA: Jadi Seperti Anak Kecil (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Januari 2019
Baca: Lukas 18:15-17
"Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lukas 18:17
Pelajaran berharga lain yang dapat kita teladani dari anak kecil adalah: 2. Mudah diajar. Anak kecil mudah sekali diajar. Apa pun yang diajarkan akan mudah sekali terserap dan tersimpan di dalam memori otaknya. Milikilah hati yang mau diajar! Ada banyak orang Kristen tak mengalami pertumbuhan rohani karena mereka sulit sekali diajar, apalagi ditegur atau dinasihati, mudah sekali marah dan tersinggung. "berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah." (Amsal 9:9). Kita harus mempertajam pendengaran kita terhadap ajaran firman Tuhan dan memiliki roh yang mudah diajar agar kita bisa menikmati Kerajaan Sorga di bumi ini.
3. Percaya penuh kepada orangtua. Seorang anak kecil sangat bergantung penuh kepada orangtuanya. Ia tidak pernah merasa takut dan kuatir tentang apa pun karena ia sangat percaya bahwa bapanya pasti melindungi dan menyediakan apa yang ia perlukan. Karena itu "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;" (Amsal 3:5-7). Seorang yang memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan pasti akan mengalami Kerajaan Sorga di bumi, karena ia tahu bahwa ia punya Bapa yang baik, yang adalah Sang empunya segala-galanya.
4. Mudah memaafkan. Tak mudah orang dewasa memaafkan kesalahan orang lain, biasanya kita cenderung mendendam, sakit hati dan sulit mengampuni. Berbeda dengan seorang anak kecil! Meskipun baru bertengkar dengan teman, secepat itu pula mereka akur kembali dan saling memaafkan. Alkitab menyatakan bahwa orang yang tidak memiliki kasih adalah orang yang belum pindah dari maut: "Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut." (1 Yohanes 3:14).
Punya kerendahan hati, mau diajar, percaya penuh kepada Tuhan dan punya kasih adalah kunci untuk mengalami Kerajaan Sorga di bumi!
Baca: Lukas 18:15-17
"Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lukas 18:17
Pelajaran berharga lain yang dapat kita teladani dari anak kecil adalah: 2. Mudah diajar. Anak kecil mudah sekali diajar. Apa pun yang diajarkan akan mudah sekali terserap dan tersimpan di dalam memori otaknya. Milikilah hati yang mau diajar! Ada banyak orang Kristen tak mengalami pertumbuhan rohani karena mereka sulit sekali diajar, apalagi ditegur atau dinasihati, mudah sekali marah dan tersinggung. "berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah." (Amsal 9:9). Kita harus mempertajam pendengaran kita terhadap ajaran firman Tuhan dan memiliki roh yang mudah diajar agar kita bisa menikmati Kerajaan Sorga di bumi ini.
3. Percaya penuh kepada orangtua. Seorang anak kecil sangat bergantung penuh kepada orangtuanya. Ia tidak pernah merasa takut dan kuatir tentang apa pun karena ia sangat percaya bahwa bapanya pasti melindungi dan menyediakan apa yang ia perlukan. Karena itu "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;" (Amsal 3:5-7). Seorang yang memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan pasti akan mengalami Kerajaan Sorga di bumi, karena ia tahu bahwa ia punya Bapa yang baik, yang adalah Sang empunya segala-galanya.
4. Mudah memaafkan. Tak mudah orang dewasa memaafkan kesalahan orang lain, biasanya kita cenderung mendendam, sakit hati dan sulit mengampuni. Berbeda dengan seorang anak kecil! Meskipun baru bertengkar dengan teman, secepat itu pula mereka akur kembali dan saling memaafkan. Alkitab menyatakan bahwa orang yang tidak memiliki kasih adalah orang yang belum pindah dari maut: "Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut." (1 Yohanes 3:14).
Punya kerendahan hati, mau diajar, percaya penuh kepada Tuhan dan punya kasih adalah kunci untuk mengalami Kerajaan Sorga di bumi!
Subscribe to:
Posts (Atom)