Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 November 2018
Baca: Wahyu 2:18-29
"Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya." Wahyu 2:21
Tuhan kita adalah Tuhan yang panjang sabar dan penuh kasih setia! Terhadap orang yang melakukan perbuatan dosa Tuhan tidak segera menghukum, namun Ia selalu memberi kesempatan atau waktu untuk bertobat. Tuhan telah memberikan waktu kepada Izebel yang menyebut dirinya nabiah, yang mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan agar melakukan zinah dan makan persembahan-persembahan berhala, untuk segera bertobat, tetapi ia tidak mau (ayat nas). Sekalipun Tuhan telah memberikan waktu yang cukup untuk bertobat dari perbuatan-perbuatan yang jahat, ia tetap tidak mau bertobat.
Di zaman sekarang ini banyak sekali orang melakukan perzinahan rohani! Mereka lebih suka percaya terhadap berhala-berhala daripada percaya kepada Tuhan yang benar dan hidup. Mereka meremehkan Kristus dan lebih suka menyembah kepada roh-roh jahat atau pergi ke dukun-dukun. Tuhan telah cukup banyak memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat dari jalan-jalannya yang sesat, tapi peringatan Tuhan tersebut tak dihiraukannya, dan dengan sengaja menutup hati dan telinga untuk berita keselamatan. Hal ini juga terjadi pada zaman nabi Yeremia! Melalui hamba-Nya ini Tuhan selalu memperingatkan bangsa Yehuda yang menyembah berhala untuk segera bertobat, tapi respons mereka seperti ini: "Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau," (Yeremia 44:16).
Demikian sulitnya manusia diajak untuk hidup benar, karena manusia lebih suka untuk hidup menurut kehendak dagingnya daripada tunduk kepada kehendak Tuhan. Mereka lupa bahwa setiap ketidaktaatan selalu membawa akibat. Janganlah menyalahkan Tuhan jika suatu saat kita harus menuai dari apa yang kita tabur. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku
tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta
alam." (Zakharia 7:13).
"Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena
Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua
orang berbalik dan bertobat." 2 Petrus 3:9
Tuesday, November 27, 2018
Monday, November 26, 2018
MENYELESAIKAN MISI BAPA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 November 2018
Baca: Yohanes 19:28-30
"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." Yohanes 19:30
Pernyataan Kristus di atas kayu salib 'Sudah selesai' ini, apa maknanya? Apakah yang Kristus selesaikan di seluruh hidup-Nya? Kristus telah menyelesaikan misi yang Bapa amanatkan kepada-Nya. Apa misi Kristus datang ke dunia? Ada tertulis: "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28).
Hari-hari Kristus yang singkat saat berada di bumi dipenuhi dengan pelayanan: melayani jiwa-jiwa, melakukan banyak mujizat, mengajar dan memberitakan Injil dan Kerajaan Sorga. Puncaknya, Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Kristus menyelesaikan tugas-Nya sebagai Juruselamat manusia dan menjadi teladan bagi orang percaya melalui ketaatan, kasih, kerendahan hati, dan kuasa-Nya. Setelah menyelesaikan semuanya berkatalah Kristus kepada Bapa: "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya." (Yohanes 17:4).
Selanjutnya, apa yang menjadi pesan Kristus kepada semua orang percaya? "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." (Yohanes 20:21). Kristus mengutus kita untuk melanjutkan misi-Nya yaitu mengerjakan Amanat Agung: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20). Sudahkah kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan ini? Selama kita masih memiliki waktu hidup di dunia ini mari kita gunakan waktu kita sebaik mungkin untuk melayani Tuhan menggenapi rencana-Nya. Inilah yang menjadi komitmen rasul Paulus: "...aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku..." (Kisah 20:24).
Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya untuk keselamatan kita dengan tujuan agar kita meneruskan misi Kristus dalam memenangkan jiwa bagi kerajaan-Nya.
Baca: Yohanes 19:28-30
"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." Yohanes 19:30
Pernyataan Kristus di atas kayu salib 'Sudah selesai' ini, apa maknanya? Apakah yang Kristus selesaikan di seluruh hidup-Nya? Kristus telah menyelesaikan misi yang Bapa amanatkan kepada-Nya. Apa misi Kristus datang ke dunia? Ada tertulis: "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28).
Hari-hari Kristus yang singkat saat berada di bumi dipenuhi dengan pelayanan: melayani jiwa-jiwa, melakukan banyak mujizat, mengajar dan memberitakan Injil dan Kerajaan Sorga. Puncaknya, Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Kristus menyelesaikan tugas-Nya sebagai Juruselamat manusia dan menjadi teladan bagi orang percaya melalui ketaatan, kasih, kerendahan hati, dan kuasa-Nya. Setelah menyelesaikan semuanya berkatalah Kristus kepada Bapa: "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya." (Yohanes 17:4).
Selanjutnya, apa yang menjadi pesan Kristus kepada semua orang percaya? "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." (Yohanes 20:21). Kristus mengutus kita untuk melanjutkan misi-Nya yaitu mengerjakan Amanat Agung: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20). Sudahkah kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan ini? Selama kita masih memiliki waktu hidup di dunia ini mari kita gunakan waktu kita sebaik mungkin untuk melayani Tuhan menggenapi rencana-Nya. Inilah yang menjadi komitmen rasul Paulus: "...aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku..." (Kisah 20:24).
Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya untuk keselamatan kita dengan tujuan agar kita meneruskan misi Kristus dalam memenangkan jiwa bagi kerajaan-Nya.
Subscribe to:
Posts (Atom)