Tuesday, November 20, 2018

SEPERTI BURUNG MERPATI (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 November 2018

Baca:  Mazmur 68:1-36

"Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan."  Mazmur 68:14

Burung merpati adalah burung yang sangat jinak, mengenali dengan baik siapa yang memeliharanya, dan tak mau tinggal jauh dari rumahnya.  Jinak berarti tidak liar dan tidak gampang memberontak.  Ini berbicara tentang penundukan diri!  Menundukkan diri kepada Tuhan berarti tidak mudah memberontak, mau dibentuk oleh firman-Nya dan mau dipimpin oleh Roh Kudus.  Sebagaimana merpati dapat mengenali dengan baik siapa yang memeliharanya, kita pun harus semakin mengenal pribadi Tuhan yang benar.  Kata  'mengenal'  disini memiliki makna:  memiliki hubungan yang intim atau persekutuan yang karib dengan Tuhan.  Sejauh apa pun burung itu dibawa pergi, matanya akan tetap tertuju pada tempat atau rumah di mana ia dipelihara oleh pemiliknya.

     Sebagai merpatinya Tuhan, adakah kita memiliki kerinduan yang besar untuk selalu tinggal dekat Tuhan dan berada di rumah Bapa?  "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah."  (Mazmur 42:2),  "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."  (Mazmur 84:11).  Satu hal istimewa dari seekor merpati ia tidak memiliki kantong empedu, yang berarti tak pernah menyimpan kepahitan, sakit hati atau pun dendam.  Itulah sebabnya burung merpati dikenal sebagai burung yang memiliki ketulusan dan kemurnian.  Betapa banyak orang Kristen yang sekalipun sudah aktif melayani Tuhan, hatinya masih dipenuh dengan kotoran:  sakit hati, kepahitan, dendam, benci, tak bisa mengampuni dan masih banyak lagi.  Rasul Paulus memperingatkan:  "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan."  (Efesus 4:31).

     Burung merpati selalu mencari tempat yang tenang.  Dunia ini penuh dengan hiruk-pikuk dan gelora, tak ada ketenangan disana.  Hanya dekat Tuhan saja kita akan merasa tenang  (Mazmur 62:2).  Ingat!  "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."  (1 Petrus 4:7).

Miliki kerinduan untuk selalu dekat dengan rumah Bapa, seperti burung merpati!

Monday, November 19, 2018

SEPERTI BURUNG MERPATI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 November 2018

Baca:  Mazmur 55:1-24

"Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,"  Mazmur 55:7

Burung merpati adalah salah satu jenis burung yang sangat disukai oleh banyak orang.  Tak mengherankan bila jenis burung ini sering ditemukan di lingkungan kita tinggal.  Ada lagu yang cukup populer di era tahun 80'an yang berjudul  'Merpati tak pernah ingkar janji', dilantunkan dengan sangat apik oleh biduanita cantik Paramitha Rusady.  Lagu ini juga sekaligus menjadi soundtrack film dengan judul yang sama, yang juga diperankan oleh Paramitha Rusady dan Adi Bing Slamet.

     Ada beberapa sifat dari burung merpati yang dinyatakan di Alkitab:  melambangkan pendamaian keamanan  (Kejadian 8:11), melambangkan kasih yang murni  (Kidung 1:15), melambangkan ketulusan  (Matius 10:16)  dan melambangkan keelokan  (Mazmur 68:14).  Selain itu Alkitab juga menyatakan bahwa burung merpati adalah salah satu lambang dari Roh Kudus.  Kita teringat tatkala Kristus menerima baptisan air di sungai Yordan dari Yohanes Pembaptis  (Matius 3:13-17).  Sesudah Ia keluar dari dalam air dan berdoa, Roh Kudus datang mengurapi-Nya dengan tampak seekor burung merpati yang turun ke atas-Nya.  "lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."  (Mazmur 74:19), yang diharapkan menunjukkan kualitas hidup seperti burung merpati yang mampu membawa damai di mana pun berada, punya kasih yang murni, ketulusan, kesetiaan dan menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa menyatakan cinta kasih.

     Burung merpati pun sangat dikenal dengan kesetiaannya, di mana ia tidak pernah mendua hati.  Bagaimana dengan kita?  Adakah kita memiliki kesetiaan kepada Tuhan?  Di zaman sekarang ini tak mudah menemukan orang yang benar-benar setia!  Sampai-sampai pemazmur menulis:  "...telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia."  (Mazmur 12:2), sebab  "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;"  (Amsal 19:22).  Ada banyak orang yang berubah tidak lagi setia kepada Tuhan hanya karena terbentur masalah atau kesulitan hidup.  Tuhan tidak lagi menjadi yang utama dalam hidup karena hatinya mendua dengan dunia.