Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 September 2018
Baca: Roma 10:4-15
"Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." Roma 10:10
Bapa telah menawarkan keselamatan kepada manusia dengan jalan yang mudah dan sederhana melalui Kristus, Putera-Nya, namun karena gengsi dan keangkuhannya, manusia tak mau menerima keselamatan itu dan memilih jalan sendiri untuk mendapatkan keselamatan jiwanya! Bahkan tidak sedikit orang menganggap bahwa neraka dan sorga itu hanya isapan jempol belaka. Perlu ditegaskan kembali bahwa neraka dan sorga adalah suatu relita yang harus dihadapi oleh semua orang setelah mati.
Pikirkanlah baik-baik, sebelum semuanya terlambat! Jangan sampai kita dibutakan oleh ilah zaman ini; jangan sampai kenikmatan duniawi mengalihkan fokus hidup kita, sehingga telinga rohani kita tertutup untuk berita Injil keselamatan. Rasul Paulus pernah mengalami hal yang sama yaitu ketika ia memberitakan Injil banyak orang menutup telinganya dan bahkan menentangnya dengan keras. "Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah." (2 Korintus 4:3-4). Karena kekerasan hatinya orang tak mau mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ada tertulis: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 10:32-33).
Sesungguhnya Tuhan sangat mengasihi manusia, karena itu Ia ingin semua orang diselamatkan melalui jalan keselamatan yang disediakan-Nya: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Namun banyak manusia memusuhi Kristus dan bahkan menghujat nama-Nya, padahal Dia tidak pernah merugikan siapa pun, sebaliknya Ia telah mengorbankan diri-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Kebinasaan kekal tersedia bagi orang-orang yang menolak Jalan Keselamatan!
Sunday, September 23, 2018
Saturday, September 22, 2018
SEMUA ORANG PERCAYA DISEBUT SAUDARA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2018
Baca: Ibrani 2:5-18
"Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara," Ibrani 2:11
Kehidupan kekristenan itu unik dan luar biasa, berbeda dengan agama atau kepercayaan lain. Apa uniknya? Semua orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (pengikut Kristus) disebut bersaudara, padahal secara biologis kita lahir berbeda, tidak ada hubungan darah. Alkitab menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah bagian dari anggota keluarga Tuhan. "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan ...anggota-anggota keluarga Allah," (Efesus 2:19).
Melalui karya penebusan Kristus semua orang percaya dibawa ke dalam satu persekutuan dalam diri Kristus sendiri dengan Bapa, karena Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya sendiri, artinya Ia menganggap kita saudara-Nya. "Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, kata-Nya: 'Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,' dan lagi: 'Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,' dan lagi: 'Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.'" (Ibrani 2:11-13). Kristus, Sang Penebus dunia adalah Saudara sulung kita, seperti tertulis: "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara." (Roma 8:29).
Karena itu Tuhan menghendaki anak-anak-Nya untuk hidup dalam kerukunan dan penuh kasih persaudaraan, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2). Jangan sampai ada iri hati, dengki atau kebencian, yang dapat menimbulkan perpecahan! Kebencian yang tak cepat diselesaikan dapat menimbulkan 'pembunuhan' di antara saudara, seperti yang dilakukan Kain terhadap Habel, saudaranya. Panas hati adalah awal kebencian! Ketika korban persembahan Habel diindahkan Tuhan dan persembahan Kain tak diindahkan-Nya, Kain menjadi panas hati (Kejadian 4:6-7).
Sebagai saudara dan satu keluarga dalam Kristus, sepatutnya kita saling mengasihi!
Baca: Ibrani 2:5-18
"Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara," Ibrani 2:11
Kehidupan kekristenan itu unik dan luar biasa, berbeda dengan agama atau kepercayaan lain. Apa uniknya? Semua orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (pengikut Kristus) disebut bersaudara, padahal secara biologis kita lahir berbeda, tidak ada hubungan darah. Alkitab menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah bagian dari anggota keluarga Tuhan. "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan ...anggota-anggota keluarga Allah," (Efesus 2:19).
Melalui karya penebusan Kristus semua orang percaya dibawa ke dalam satu persekutuan dalam diri Kristus sendiri dengan Bapa, karena Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya sendiri, artinya Ia menganggap kita saudara-Nya. "Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, kata-Nya: 'Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,' dan lagi: 'Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,' dan lagi: 'Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.'" (Ibrani 2:11-13). Kristus, Sang Penebus dunia adalah Saudara sulung kita, seperti tertulis: "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara." (Roma 8:29).
Karena itu Tuhan menghendaki anak-anak-Nya untuk hidup dalam kerukunan dan penuh kasih persaudaraan, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2). Jangan sampai ada iri hati, dengki atau kebencian, yang dapat menimbulkan perpecahan! Kebencian yang tak cepat diselesaikan dapat menimbulkan 'pembunuhan' di antara saudara, seperti yang dilakukan Kain terhadap Habel, saudaranya. Panas hati adalah awal kebencian! Ketika korban persembahan Habel diindahkan Tuhan dan persembahan Kain tak diindahkan-Nya, Kain menjadi panas hati (Kejadian 4:6-7).
Sebagai saudara dan satu keluarga dalam Kristus, sepatutnya kita saling mengasihi!
Subscribe to:
Posts (Atom)