Saturday, September 22, 2018

SEMUA ORANG PERCAYA DISEBUT SAUDARA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2018

Baca:  Ibrani 2:5-18

"Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,"  Ibrani 2:11

Kehidupan kekristenan itu unik dan luar biasa, berbeda dengan agama atau kepercayaan lain.  Apa uniknya?  Semua orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat  (pengikut Kristus)  disebut bersaudara, padahal secara biologis kita lahir berbeda, tidak ada hubungan darah.  Alkitab menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah bagian dari anggota keluarga Tuhan.  "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan ...anggota-anggota keluarga Allah,"  (Efesus 2:19).

     Melalui karya penebusan Kristus semua orang percaya dibawa ke dalam satu persekutuan dalam diri Kristus sendiri dengan Bapa, karena Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya sendiri, artinya Ia menganggap kita saudara-Nya.  "Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, kata-Nya: 'Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,' dan lagi: 'Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,' dan lagi: 'Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.'"  (Ibrani 2:11-13).  Kristus, Sang Penebus dunia adalah Saudara sulung kita, seperti tertulis:  "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."  (Roma 8:29).

     Karena itu Tuhan menghendaki anak-anak-Nya untuk hidup dalam kerukunan dan penuh kasih persaudaraan,  "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."  (Galatia 6:2).  Jangan sampai ada iri hati, dengki atau kebencian, yang dapat menimbulkan perpecahan!  Kebencian yang tak cepat diselesaikan dapat menimbulkan  'pembunuhan'  di antara saudara, seperti yang dilakukan Kain terhadap Habel, saudaranya.  Panas hati adalah awal kebencian!  Ketika korban persembahan Habel diindahkan Tuhan dan persembahan Kain tak diindahkan-Nya, Kain menjadi panas hati  (Kejadian 4:6-7).

Sebagai saudara dan satu keluarga dalam Kristus, sepatutnya kita saling mengasihi!

No comments:

Post a Comment