Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2018
Baca: Pengkhotbah 12:1-14
"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang
malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: 'Tak ada kesenangan
bagiku di dalamnya!'" Pengkhotbah 12:1
Pengkhotbah menegaskan bahwa: "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal,..." (Pengkhotbah 3:1-2). Semua manusia yang sudah dilahirkan di dunia ini pada waktunya pasti akan mati. Sebagaimana ketika dilahirkan, kita tak dapat menolak untuk dilahirkan, begitu juga ketika sudah waktunya roh kita kembali kepada Sang Pencipta, kita juga tak punya kesanggupan untuk menolaknya. "dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya." (Pengkhotbah 12:7).
Tapi kematian bagi orang percaya akan berbeda dengan kematian orang-orang yang menolak Dia. Rasul Paulus berkata, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1:21). Banyak orang tak menyadari bahwa umur manusia itu ada batasnya! Mereka yang merasa diri muda hidup sekehendak hatinya dan mengabaikan perkara-perkara rohani. "Aku masih muda... Urusan rohani nanti-nanti saja, masih banyak kesempatan." Namun tidak sedikit pula orang yang sudah usia senja masih saja tak menyadari bahwa waktunya sudah teramat dekat. Mereka masih saja mengeraskan hati, tau mau bersungguh-sungguh dalam mengikut Tuhan, yang dipikirkan hanyalah perkara-perkara duniawi, padahal semua yang ada di dunia ini sifatnya hanya sementara saja.
Perhatikanlah sungguh-sungguh! "Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian." (Pengkhotbah 8:8a), "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap
dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam
jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang,
kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba." (Pengkhotbah 9:12). Ingatlah firman ini: "...manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi," (Ibrani 9:27). Kristus memperingatkan: "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku,
selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang
dapat bekerja." (Yohanes 9:4).
Sebelum datang 'malam', marilah kita semakin giat di dalam Tuhan!
Saturday, September 15, 2018
Friday, September 14, 2018
ORANG BENAR: Dalam Gelap Terbit Terang
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 September 2018
Baca: Mazmur 112:1-10
"Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil." Mazmur 112:4
Ketika berada di dalam kegelapan yang pekat tak seorang pun dapat melihat sesuatu secara jelas, sebab tidak ada sinar yang meneranginya, semuanya tampak samar-samar. Begitulah bila hidup kita mengalami 'kegelapan', maka semuanya menjadi tak pasti. Kita akan meraba-raba ke kanan dan ke kiri mencari jalan ke luar. Puji syukur kepada Tuhan, sebab di dalam kegelapan sekalipun akan terbit terang bagi orang benar. Dengan kata lain, terang itu tidak terbit bagi orang yang tidak benar.
Apakah saat ini Saudara sedang mengalami 'kegelapan' hidup? Janganlah takut dan berputus asa, sebab kita punya Tuhan yang adalah Sumber Terang. "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12). Dia takkan membiarkan kita tenggelam dalam kegelapan. Terang itu akan terbit bagi orang benar. Jadi untuk memperoleh terang itu syarat utama adalah kita harus hidup benar. "...orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya." (Mazmur 112:6b-8). Siapa yang menjadi lawan orang benar? Lawan orang benar itu bukanlah manusia, tapi si Iblis dengan segala pekerjaannya. Pemazmur juga menegaskan: "Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela." (Mazmur 84:12).
Tuhan akan menjadi 'matahari dan perisai' bagi orang yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan-Nya yaitu berlaku hidup benar. Orang yang berlaku benar di hadapan Tuhan akan mengaku: "...pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang." (Mazmur 36:10). Sumber Hayat itu adalah Kristus: "...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yohanes 4:14).
"...jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari." Amsal 4:18
Baca: Mazmur 112:1-10
"Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil." Mazmur 112:4
Ketika berada di dalam kegelapan yang pekat tak seorang pun dapat melihat sesuatu secara jelas, sebab tidak ada sinar yang meneranginya, semuanya tampak samar-samar. Begitulah bila hidup kita mengalami 'kegelapan', maka semuanya menjadi tak pasti. Kita akan meraba-raba ke kanan dan ke kiri mencari jalan ke luar. Puji syukur kepada Tuhan, sebab di dalam kegelapan sekalipun akan terbit terang bagi orang benar. Dengan kata lain, terang itu tidak terbit bagi orang yang tidak benar.
Apakah saat ini Saudara sedang mengalami 'kegelapan' hidup? Janganlah takut dan berputus asa, sebab kita punya Tuhan yang adalah Sumber Terang. "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12). Dia takkan membiarkan kita tenggelam dalam kegelapan. Terang itu akan terbit bagi orang benar. Jadi untuk memperoleh terang itu syarat utama adalah kita harus hidup benar. "...orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya." (Mazmur 112:6b-8). Siapa yang menjadi lawan orang benar? Lawan orang benar itu bukanlah manusia, tapi si Iblis dengan segala pekerjaannya. Pemazmur juga menegaskan: "Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela." (Mazmur 84:12).
Tuhan akan menjadi 'matahari dan perisai' bagi orang yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan-Nya yaitu berlaku hidup benar. Orang yang berlaku benar di hadapan Tuhan akan mengaku: "...pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang." (Mazmur 36:10). Sumber Hayat itu adalah Kristus: "...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yohanes 4:14).
"...jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari." Amsal 4:18
Subscribe to:
Posts (Atom)