Saturday, September 15, 2018

DI AMBANG USIA SENJA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2018

Baca:  Pengkhotbah 12:1-14

"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: 'Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!'"  Pengkhotbah 12:1

Pengkhotbah menegaskan bahwa:  "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal,..."  (Pengkhotbah 3:1-2).  Semua manusia yang sudah dilahirkan di dunia ini pada waktunya pasti akan mati.  Sebagaimana ketika dilahirkan, kita tak dapat menolak untuk dilahirkan, begitu juga ketika sudah waktunya roh kita kembali kepada Sang Pencipta, kita juga tak punya kesanggupan untuk menolaknya.  "dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya."  (Pengkhotbah 12:7).

     Tapi kematian bagi orang percaya akan berbeda dengan kematian orang-orang yang menolak Dia.  Rasul Paulus berkata,  "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."  (Filipi 1:21).  Banyak orang tak menyadari bahwa umur manusia itu ada batasnya!  Mereka yang merasa diri muda hidup sekehendak hatinya dan mengabaikan perkara-perkara rohani.  "Aku masih muda... Urusan rohani nanti-nanti saja, masih banyak kesempatan."  Namun tidak sedikit pula orang yang sudah usia senja masih saja tak menyadari bahwa waktunya sudah teramat dekat.  Mereka masih saja mengeraskan hati, tau mau bersungguh-sungguh dalam mengikut Tuhan, yang dipikirkan hanyalah perkara-perkara duniawi, padahal semua yang ada di dunia ini sifatnya hanya sementara saja.

      Perhatikanlah sungguh-sungguh!  "Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian."  (Pengkhotbah 8:8a),  "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."  (Pengkhotbah 9:12).  Ingatlah firman ini:  "...manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,"  (Ibrani 9:27).  Kristus memperingatkan:  "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).

Sebelum datang  'malam', marilah kita semakin giat di dalam Tuhan!

8 comments:

  1. Siang artinya selama kita masih hidup dan malam artinya setelah kita mati tak ada yg bisa dikerjakan atau dilakukan lagi..hidup adalah kesempatan untuk melayani Tuhan agar menjadi berkat bagi sesama...amin

    ReplyDelete
  2. Amen kiranya rahmat Tuhan yg membuat kita berhikmat untuk memakai waktu dan kesempatan bagi hormat dan kemulianNya

    ReplyDelete