Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Agustus 2018
Baca: Matius 6:5-15
"Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu," Matius 6:9
Salah satu dari sepuluh perintah Tuhan yang disampaikan Tuhan kepada bangsa Israel melalui perantaraan nabi Musa, dan ditulis pada dua loh batu adalah: "Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN
akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." (Keluaran 20:7). Mengapa kita tidak boleh menyebut nama Tuhan dengan sembarangan? Karena nama Tuhan adalah kudus. Karena itu Tuhan sangat benci terhadap orang-orang yang berani melecehkan, meremehkan dan mempermainkan nama-Nya dengan sembarangan.
Ketika bangsa Israel tidak menghormati lagi nama Tuhan, tidak menghiraukan perkataan-Nya dan tetap menyembah kepada berhala-berhala, hal itu menimbulkan kemurkaan Tuhan. Berfirmanlah Tuhan kepada Yehezkiel: "Tetapi Aku bertindak oleh karena nama-Ku, supaya itu jangan dinajiskan
di hadapan bangsa-bangsa, di mana mereka berada. Di hadapan
bangsa-bangsa itu Aku menyatakan diri kepada mereka dalam hal Aku
membawa mereka keluar dari tanah Mesir." (Yehezkiel 20:9). Tindakan Tuhan selalu dikaitkan dengan nama-Nya, seperti yang ditulis Daud dalam mazmurnya: "Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." (Mazmur 23:3). Nama Tuhan juga merupakan kekuatan dan keselamatan bagi orang benar, tapi bagi orang fasik nama Tuhan menjadi kebencian. "Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat." (Amsal 18:10).
Adalah sia-sia kita berdoa dengan mengucapkan kekudusan nama Tuhan jika seluruh tindakan kita dipimpin oleh keinginan yang tidak kudus. Kita ditantang untuk hidup dalam kekudusan agar dapat menghayati nama Tuhan yang kudus. Nama Tuhan yang kudus itu harus dimulai dari kehidupan orang yang berdoa: "Dikuduskanlah nama-Mu," (ayat nas). Jika ucapan tersebut tidak disertai kekudusan hidup orang yang berdoa, ucapan doa itu sama sekali tak ada artinya. Orang percaya bertanggung jawab penuh atas perkataan dan perbuatannya sehari-hari, sebab keberadaannya di tengah dunia membawa misi, yaitu menjadi saksi-saksi-Nya. Di situlah nama Tuhan dipertaruhkan di mata dunia!
Nama Tuhan adalah kudus, karena itu setiap orang yang memanggil nama-Nya pun harus hidup dalam kekudusan!
Sunday, August 26, 2018
Saturday, August 25, 2018
HARUS ADA PEMISAHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Agustus 2018
Baca: Keluaran 12:29-42
"...mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya." Keluaran 12:39b
Semua orang yang diselamatkan oleh kasih anugerah Tuhan ditebus melalui darah. Seperti bangsa Israel yang telah ditebus dan dibebaskan oleh darah, "Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. (Keluaran 12:13). Mereka harus mengambil tindakan tegas untuk segera meninggalkan Mesir. Darah yang menyelamatkan mereka itu tidak hanya memisahkan yang hidup dari yang mati, tetapi darah tersebut juga memisahkan anak-anak Tuhan dari belenggu kuasa dunia.
Akibat dari penebusan terjadilah pemisahan seperti bangsa Israel, yaitu setelah luput dari maut yang mematikan setiap anak sulung di tanah Mesir mereka harus bergegas keluar meninggalkan Mesir sesuai dengan yang diperintah Tuhan. Begitu pula umat tebusan Tuhan, yang telah ditebus oleh darah Kristus, harus memisahkan diri dari dunia. Sejak itu kita bukan milik dunia lagi, itulah sebabnya dunia akan membenci kita. Tuhan berkata, "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:18-19). Inilah harga yang harus dibayar oleh setiap orang percaya! Kita harus memisahkan diri dari dunia ini dan tidak lagi menjalin persahabatan dengannya.
Rasul Paulus menegaskan bahwa "...kamu adalah milik Kristus dan Kristus..." (1 Korintus 3:23), "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar:" (1 Korintus 6:20). Oleh karena itu setiap orang yang sudah diselamatkan melalui pengorbanan darah Kristus harus bersikap tegas untuk meninggalkan 'Mesir' yang adalah lambang kehidupan duniawi. Kita tidak boleh mengikatkan hati pada dunia ini!
"Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." 2 Korintus 6:17
Baca: Keluaran 12:29-42
"...mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya." Keluaran 12:39b
Semua orang yang diselamatkan oleh kasih anugerah Tuhan ditebus melalui darah. Seperti bangsa Israel yang telah ditebus dan dibebaskan oleh darah, "Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. (Keluaran 12:13). Mereka harus mengambil tindakan tegas untuk segera meninggalkan Mesir. Darah yang menyelamatkan mereka itu tidak hanya memisahkan yang hidup dari yang mati, tetapi darah tersebut juga memisahkan anak-anak Tuhan dari belenggu kuasa dunia.
Akibat dari penebusan terjadilah pemisahan seperti bangsa Israel, yaitu setelah luput dari maut yang mematikan setiap anak sulung di tanah Mesir mereka harus bergegas keluar meninggalkan Mesir sesuai dengan yang diperintah Tuhan. Begitu pula umat tebusan Tuhan, yang telah ditebus oleh darah Kristus, harus memisahkan diri dari dunia. Sejak itu kita bukan milik dunia lagi, itulah sebabnya dunia akan membenci kita. Tuhan berkata, "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:18-19). Inilah harga yang harus dibayar oleh setiap orang percaya! Kita harus memisahkan diri dari dunia ini dan tidak lagi menjalin persahabatan dengannya.
Rasul Paulus menegaskan bahwa "...kamu adalah milik Kristus dan Kristus..." (1 Korintus 3:23), "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar:" (1 Korintus 6:20). Oleh karena itu setiap orang yang sudah diselamatkan melalui pengorbanan darah Kristus harus bersikap tegas untuk meninggalkan 'Mesir' yang adalah lambang kehidupan duniawi. Kita tidak boleh mengikatkan hati pada dunia ini!
"Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." 2 Korintus 6:17
Subscribe to:
Posts (Atom)