Sunday, July 15, 2018

TAAT KEPADA TUHAN, BUKAN BERSPEKULASI (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juli 2018

Baca:  Kejadian 26:1-35

"Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN."  Kejadian 26:12

Tuhan menyediakan upah untuk setiap ketaatan mereka, dan apa yang Tuhan sediakan itu jauh lebih banyak dari yang didoakan dan dipikirkan  (Efesus 3:20), seperti tertulis:  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  (1 Korintus 2:9).  Adakalanya Tuhan mengijinkan kita melewati masa-masa sulit atau paceklik untuk menguji motivasi hati dan ketaatan kita.

     Sekalipun Tuhan memerintahkan hal-hal yang seolah-olah tidak masuk akal, janganlah ragu untuk melakukannya.  Jagan pernah membatasi cara kerja Tuhan dengan akal pikiran kita yang terbatas ini.  Ingatlah bahwa cara Tuhan itu berbeda dengan cara manusia bekerja, waktu Tuhan juga bukan waktu kita.  "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."  (Yesaya 55:8-9).  Apa pun yang Tuhan perintahkan, lakukan saja tanpa ada perbantahan dan persungutan.  "Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,"  (1 Yohanes 5:3b), sebab semua yang dari Tuhan, mengalahkan dunia  (1 Yohanes 5:4).  Hanya ada pilihan di sini:  taat atau tidak taat, mau atau tidak mau.  Jikalau kita berpikir bahwa semua tidak akan mungkin, hal itu juga takkan mungkin terjadi.  "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia."  (Amsal 23:7a).

     Pemazmur menulis:  "Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali."  (Mazmur 119:96).  Firman Tuhan dan janji firman-Nya sungguh tak terbatas!  Ketika Ishak taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan maka perkara yang dahsyat terjadi.  Saat orang lain mengalami krisis dan masa paceklik Ishak justru mengalami hidup yang berkelimpahan, seperti tertulis:  "Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya."  (Kejadian 26:13).  Jika Tuhan sudah membuka pintu-pintu berkat bagi seseorang tak satu pun kuasa yang sanggup menutupnya.  Hidup Ishak pun menjadi berkat dan kesaksian di negeri orang Filistin.

Ingin mengalami berkat dan mujizat?  Jadilah pengikut Kristus yang taat.

Saturday, July 14, 2018

TAAT KEPADA TUHAN, BUKAN BERSPEKULASI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juli 2018

Baca:  Kejadian 26:1-35

"Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu."  Kejadian 26:2

Zaman sekarang banyak orang suka melakukan hal-hal yang sangat ekstrem, terutama mereka yang hidup di dunia Barat dan menganut paham nihilisme.  Nihilisme adalah pandangan filosofi yang menganggap bahwa dunia ini, terutama keberadaan manusia di dunia, tidak memiliki suatu tujuan.  Itulah sebabnya penganut paham ini sering melakukan tindakan yang nekat, tidak takut mati.  Semisal memanjat gedung tinggi tanpa menggunakan alat pengaman dan sebagainya.  Tanpa disadari sesungguhnya mereka sedang melakukan tindakan bodoh dan sedang berspekulasi dengan hidupnya sendiri.  Ada dua kemungkinan:  bisa selamat dan menjadi terkenal, atau sebaliknya, gagal dan hidupnya berakhir konyol.

     Ketika terjadi kelaparan hebat dan paceklik orang akan berpikir 1000X jika hendak menabur.  Secara matematis menabur di masa itu pasti akan gagal, bukan beruntung tapi malah buntung.  Tetapi lain halnya dengan Ishak, yang justru melakukan apa yang orang lain tidak lakukan, yaitu menabur di masa paceklik.  Semua orang akan menganggap tindakan ini konyol, nekat atau spekulatif.  Apa yang Ishak lakukan dilandasi iman kepada Tuhan dan janji firman-Nya.  "Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,"  (Kejadian 26:3-4).  Ishak pun taat:  "Jadi tinggallah Ishak di Gerar."  (Kejadian 26:6).

     Banyak orang tidak mau taat melakukan perintah Tuhan karena menganggap perintah Tuhan itu tidak logis, tidak masuk akal, aneh.  Namun jika kita mau taat Tuhan sanggup mengubah yang tak mungkin menjadi mungkin.  Terbukti sekalipun sedang paceklik, apa yang ditabur Ishak menghasilkan tuaian,  "...ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN."  (Kejadian 26:12).

Berkat Tuhan bagi orang percaya tidak bergantung kepada musim!