Saturday, July 14, 2018

TAAT KEPADA TUHAN, BUKAN BERSPEKULASI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juli 2018

Baca:  Kejadian 26:1-35

"Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu."  Kejadian 26:2

Zaman sekarang banyak orang suka melakukan hal-hal yang sangat ekstrem, terutama mereka yang hidup di dunia Barat dan menganut paham nihilisme.  Nihilisme adalah pandangan filosofi yang menganggap bahwa dunia ini, terutama keberadaan manusia di dunia, tidak memiliki suatu tujuan.  Itulah sebabnya penganut paham ini sering melakukan tindakan yang nekat, tidak takut mati.  Semisal memanjat gedung tinggi tanpa menggunakan alat pengaman dan sebagainya.  Tanpa disadari sesungguhnya mereka sedang melakukan tindakan bodoh dan sedang berspekulasi dengan hidupnya sendiri.  Ada dua kemungkinan:  bisa selamat dan menjadi terkenal, atau sebaliknya, gagal dan hidupnya berakhir konyol.

     Ketika terjadi kelaparan hebat dan paceklik orang akan berpikir 1000X jika hendak menabur.  Secara matematis menabur di masa itu pasti akan gagal, bukan beruntung tapi malah buntung.  Tetapi lain halnya dengan Ishak, yang justru melakukan apa yang orang lain tidak lakukan, yaitu menabur di masa paceklik.  Semua orang akan menganggap tindakan ini konyol, nekat atau spekulatif.  Apa yang Ishak lakukan dilandasi iman kepada Tuhan dan janji firman-Nya.  "Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,"  (Kejadian 26:3-4).  Ishak pun taat:  "Jadi tinggallah Ishak di Gerar."  (Kejadian 26:6).

     Banyak orang tidak mau taat melakukan perintah Tuhan karena menganggap perintah Tuhan itu tidak logis, tidak masuk akal, aneh.  Namun jika kita mau taat Tuhan sanggup mengubah yang tak mungkin menjadi mungkin.  Terbukti sekalipun sedang paceklik, apa yang ditabur Ishak menghasilkan tuaian,  "...ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN."  (Kejadian 26:12).

Berkat Tuhan bagi orang percaya tidak bergantung kepada musim!

No comments:

Post a Comment