Saturday, March 17, 2018

TIADA YANG SEPERTI TUHAN KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Maret 2018

Baca:  Efesus 1:15-23

"dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,"  Efesus 1:19

Semua orang percaya mengerti benar bahwa sejak dunia ini diciptakan sampai kepada kesudahan zaman nanti tidak ada ilah manapun yang menandingi kebesaran, kekuasaan dan kedahsyatan Tuhan kita, Yesus Kristus.  "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."  (Wahyu 1:8).  Yang mengherankan banyak orang percaya yang masih meragukan kuasa Tuhan.  Mereka masih suka bertanya akan nasib hidupnya kepada ahli horoskop, mencari pertolongan kepada orang pintar, mencari kekayaan ke gunung Kawi dan sebagainya.  Mereka tidak menyadari bahwa apa yang telah diperbuatnya adalah kekejian di mata Tuhan!

     Sesungguhnya kalau kita percaya benar kepada Tuhan Yesus kita tidak perlu takut dan kuatir menghadapi apa pun juga, karena tertulis:  "...betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang."  (Efesus 1:19-21).  Nabi mana, pemimpin agama mana, dewa mana yang dapat melakukan perkara-perkara besar seperti Tuhan kita, Yesus Kristus?  Dan sungguh nyata bahwa kuasa Tuhan Yesus bukan hanya di dunia ini saja, tetapi kuasa-Nya sampai di sorga.

     Di zaman sekarang banyak orang lebih percaya dan lebih mengandalkan kepintaran, kehebatan teknologi, atau keajaiban ilmu kedokteran.  Tapi semuanya itu terbatas!  Buktinya ketika bencana melanda negara-negara yang hebat teknologinya mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa.  Ketika badai Harvey menghantam dan banjir dahsyat melanda kawasan Texas  (Amerika Serikat)  semuanya diluluhlantakkan, korban pun berjatuhan.  Tak perlu meremehkan atau anti teknologi atau ilmu pengetahuan, tetapi jangan sekali-kali bersandar dan berharap kepadanya.

Berharap dan andalkan Tuhan dalam segala hal, kuasa-Nya hebat dan perkasa!

Friday, March 16, 2018

BERKEMENANGAN DI SITUASI RAWAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Maret 2018

Baca:  Mazmur 145:1-21

"TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya."  Mazmur 145:20

Kita perhatikan keadaan dunia tidak semakin baik.  Masalah, bencana, musibah datang silih berganti serasa tiada henti.  Beberapa bulan lalu siklon tropis Cempaka dan Dahlia melanda sejumlah wilayah Indonesia, memicu terjadinya peningkatan hujan lebat, gelombang tinggi, angin kencang, kilat atau petir di beberapa wilayah Indonesia.  BMKG menyatakan bahwa fenomena banjir dan tanah longsor seperti yang terjadi di Yogyakarta dan Pacitan adalah salah satu dampaknya.  Pada saat yang bersamaan pula Gunung Agung di Bali juga mengalami erupsi, banyak orang harus diungsikan dan dunia pariwisata di pulau Dewata pun terkena dampak yang luar biasa!

     Peristiwa-peristiwa tersebut semakin menyadarkan bahwa kita membutuhkan Tuhan dalam hidup ini.  Kalau ada orang mengatakan tidak membutuhkan Tuhan, itu adalah kebodohan besar.  Apa yang bisa diandalkan dalam hidup ini?  Uang, kekayaan materi, kedudukan, koneksi, kekuatan atau kepintaran manusia?  Alkitab jelas mengingatkan bahwa di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa  (Yohanes 15:5b).  Kunci mengalami hidup berkemenangan di tengah situasi dunia yang rawan ini adalah hidup mengandalkan Tuhan dan mencari wajah-Nya selalu.  "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!"  (1 Tawarikh 16:11),  "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."  (Mazmur 9:11).

     Kalau kita mau hidup mengandalkan Tuhan sepenuhnya tidak ada perkara mustahil.  Daud, sekalipun menurut penilaian manusia mustahil dapat mengalahkan Goliat, sang raksasa Filistin, namun karena Tuhan beserta Daud maka Goliat pun berhasil dikalahkan.  Daud berkeyakinan:  "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."  (1 Samuel 17:37).  Saat menghadapi kemustahilan Daud belajar mengingat-ingat kebaikan Tuhan dan pertolongan-Nya, ia tidak terpaku pada besarnya masalah atau beratnya situasi yang sedang dialami!

Kemenangan pasti tersedia bagi orang yang hidup dekat dengan Tuhan dan mengandalkan-Nya!