Friday, March 16, 2018

BERKEMENANGAN DI SITUASI RAWAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Maret 2018

Baca:  Mazmur 145:1-21

"TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya."  Mazmur 145:20

Kita perhatikan keadaan dunia tidak semakin baik.  Masalah, bencana, musibah datang silih berganti serasa tiada henti.  Beberapa bulan lalu siklon tropis Cempaka dan Dahlia melanda sejumlah wilayah Indonesia, memicu terjadinya peningkatan hujan lebat, gelombang tinggi, angin kencang, kilat atau petir di beberapa wilayah Indonesia.  BMKG menyatakan bahwa fenomena banjir dan tanah longsor seperti yang terjadi di Yogyakarta dan Pacitan adalah salah satu dampaknya.  Pada saat yang bersamaan pula Gunung Agung di Bali juga mengalami erupsi, banyak orang harus diungsikan dan dunia pariwisata di pulau Dewata pun terkena dampak yang luar biasa!

     Peristiwa-peristiwa tersebut semakin menyadarkan bahwa kita membutuhkan Tuhan dalam hidup ini.  Kalau ada orang mengatakan tidak membutuhkan Tuhan, itu adalah kebodohan besar.  Apa yang bisa diandalkan dalam hidup ini?  Uang, kekayaan materi, kedudukan, koneksi, kekuatan atau kepintaran manusia?  Alkitab jelas mengingatkan bahwa di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa  (Yohanes 15:5b).  Kunci mengalami hidup berkemenangan di tengah situasi dunia yang rawan ini adalah hidup mengandalkan Tuhan dan mencari wajah-Nya selalu.  "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!"  (1 Tawarikh 16:11),  "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."  (Mazmur 9:11).

     Kalau kita mau hidup mengandalkan Tuhan sepenuhnya tidak ada perkara mustahil.  Daud, sekalipun menurut penilaian manusia mustahil dapat mengalahkan Goliat, sang raksasa Filistin, namun karena Tuhan beserta Daud maka Goliat pun berhasil dikalahkan.  Daud berkeyakinan:  "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."  (1 Samuel 17:37).  Saat menghadapi kemustahilan Daud belajar mengingat-ingat kebaikan Tuhan dan pertolongan-Nya, ia tidak terpaku pada besarnya masalah atau beratnya situasi yang sedang dialami!

Kemenangan pasti tersedia bagi orang yang hidup dekat dengan Tuhan dan mengandalkan-Nya!

No comments:

Post a Comment