Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Januari 2018
Baca: Yesaya 8:11-22
"Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang
Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu
gentar." Yesaya 8:13
Di hari-hari ini banyak orang dihantui oleh ketakutan. Celakanya, mereka bukannya takut kepada Tuhan, tetapi takut kepada perkara-perkara yang ada di dunia ini. Orang yang berkelimpahan secara materi, takut kehilangan hartanya; ketika suami sering pulang terlambat, isteri seringkali takut kalau-kalau suaminya selingkuh; seorang gadis yang sedang menginjak usia dewasa, dihantui rasa takut karena belum juga menemukan jodoh. Bisa dikatakan bahwa ketakutan acapkali timbul dalam diri semua orang.
Hal terbesar yang seringkali orang takutkan adalah hari esok atau masa depan! Orang percaya tak perlu takut akan masa depan, sebab semua ada dalam jaminan Tuhan. "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan." (Yeremia 29:11). Masa depan dan harapan bagi orang percaya itu sungguh ada dan tidak akan pernah hilang (Amsal 23:18). Tuhan berjanji menyertai kita sampai kepada kesudahan zaman (Matius 28:20b), bahkan "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4).
Hal lain yang sangat menakutkan manusia adalah kematian. Namun kematian bagi orang yang ada di dalam Kristus hanyalah sebuah perpindahan tempat saja. "Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini
dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi
kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan
manusia." (2 Korintus 5:1). Karena itu rasul Paulus dapat berkata, "...bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1:21). Artinya kematian bukanlah hal yang menakutkan bagi orang percaya. Alkitab memperingatkan agar kita hanya takut akan Tuhan dan gemetar di hadapan-Nya. Wujud kita takut akan Tuhan adalah ketika kita hidup taat melakukan firman-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tak perlu kita takut dengan perkara-perkara fana, tapi takutlah akan Tuhan!
Sunday, January 7, 2018
Saturday, January 6, 2018
TEGUH JAYA DI SEGALA KEADAAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Januari 2018
Baca: Yesaya 7:1-9
"Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya." Yesaya 7:9b
Masih banyak orang Kristen berpikir bahwa hidup seorang pengikut Kristus adalah hidup yang terbebas dari masalah, namun Alkitab tidak pernah menjanjikan hal yang demikian. Semua manusia yang hidup di bawah langit dan di atas bumi ini tak satu pun yang terluput dari masalah. Dengan kata lain semua orang pasti menghadapi dan mengalami masalah! Namun perhatikan apa yang dikatakan oleh Pemazmur: "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20), dan "Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman." (Mazmur 34:22). Karena itu orang percaya tak perlu kecut dan tawar hati karena ada Tuhan di pihak kita. Seberat apa pun masalah yang kita hadapi, orang percaya akan tetap teguh jaya, asalkan kita tetap hidup dalam kebenaran, percaya kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala hal.
Teguh jaya bisa diartikan berkemenangan dan tak tergoyahkan di segala keadaan. Seringkali kita berpikir bahwa kita bisa kuat kalau situasi yang ada sangat mendukung. Bagaimana jika situasi yang terjadi sangat bertolak belakang? Hidup orang percaya tidaklah ditentukan oleh situasi dan kondisi. Meskipun situasi tidak memungkinkan dan sungguh teramat berat, orang percaya akan tetap teguh jaya asalkan ia tetap melekat kepada Tuhan, karena ada Roh Kudus yang senantiasa memberi kekuatan, ada tangan Tuhan yang selalu siap untuk menopang, sehingga "...apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya." (Mazmur 37:24).
Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur di segala keadaan, sebab dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Kita juga patut bersyukur karena kita punya Bapa yang baik. "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:9-11). Kita seringkali merasa tidak kuat menghadapi masalah karena kita terlampau banyak memikirkan hal-hal yang negatif.
Selalu ada kemenangan di pihak orang benar karena Tuhan selalu campur tangan!
Baca: Yesaya 7:1-9
"Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya." Yesaya 7:9b
Masih banyak orang Kristen berpikir bahwa hidup seorang pengikut Kristus adalah hidup yang terbebas dari masalah, namun Alkitab tidak pernah menjanjikan hal yang demikian. Semua manusia yang hidup di bawah langit dan di atas bumi ini tak satu pun yang terluput dari masalah. Dengan kata lain semua orang pasti menghadapi dan mengalami masalah! Namun perhatikan apa yang dikatakan oleh Pemazmur: "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20), dan "Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman." (Mazmur 34:22). Karena itu orang percaya tak perlu kecut dan tawar hati karena ada Tuhan di pihak kita. Seberat apa pun masalah yang kita hadapi, orang percaya akan tetap teguh jaya, asalkan kita tetap hidup dalam kebenaran, percaya kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala hal.
Teguh jaya bisa diartikan berkemenangan dan tak tergoyahkan di segala keadaan. Seringkali kita berpikir bahwa kita bisa kuat kalau situasi yang ada sangat mendukung. Bagaimana jika situasi yang terjadi sangat bertolak belakang? Hidup orang percaya tidaklah ditentukan oleh situasi dan kondisi. Meskipun situasi tidak memungkinkan dan sungguh teramat berat, orang percaya akan tetap teguh jaya asalkan ia tetap melekat kepada Tuhan, karena ada Roh Kudus yang senantiasa memberi kekuatan, ada tangan Tuhan yang selalu siap untuk menopang, sehingga "...apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya." (Mazmur 37:24).
Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur di segala keadaan, sebab dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Kita juga patut bersyukur karena kita punya Bapa yang baik. "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:9-11). Kita seringkali merasa tidak kuat menghadapi masalah karena kita terlampau banyak memikirkan hal-hal yang negatif.
Selalu ada kemenangan di pihak orang benar karena Tuhan selalu campur tangan!
Subscribe to:
Posts (Atom)