Friday, November 3, 2017

TUHAN AKAN MENGGENDONG KITA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2017

Baca:  Yesaya 66:5-14

"Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan."  Yesaya 66:12

Kasih setia Tuhan terhadap umat-Nya sungguh tiada terhitung dan tak terbatas.  Pemazmur mengakui:  "Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!"  (Mazmur 117:2).  Keselamatan, perlindungan, pemeliharaan dan berkat-Nya tersedia bagi kita orang percaya.  Bahkan Alkitab menggunakan bahasa yang sungguh sangat menenteramkan dan meneduhkan hati, yaitu kita akan  'digendong'  Tuhan.  Digendong bukan berarti Ia menghendaki kita menjadi anak-anak yang manja, dan bukan berarti setiap kali kita menghadapi masalah dan kesukaran Tuhan langsung menggendong kita.  Ada saatnya Tuhan mendidik, dan jika perlu menghajar kita.  Ada saatnya pula Tuhan melatih kita untuk berjuang dan berperang.

     Pertanyaan:  kapan waktu yang tepat Tuhan akan menggendong kita?  Ketika kita merasa sudah tidak kuat berjalan, tak mampu menanggung beban pergumulan yang berat.  Datanglah kepada Tuhan dan berserahlah kepada-Nya.  Saat itulah Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya dan menggendong kita.  Saat kita mengangkat tangan tanda berserah, Tuhan akan turun tangan menolong kita.  Alkitab ingatkan:  "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."  (1 Korintus 10:13).

     Kita tidak tahu hal-hal yang ada di depan kita, mungkin di depan ada sesuatu yang buruk dan sangat membahayakan hidup kita, tapi Tuhan tahu segala sesuatunya.  Di saat itulah Tuhan akan menggendong kita supaya kita terluput dari hal-hal buruk itu.  Saat itulah kita baru menyadari betapa Tuhan mengasihi kita;  karena penyertaan dan perlindungan-Nya, kita telah diluputkan dari segala marabahaya.

"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."  Yesaya 46:4

Thursday, November 2, 2017

IJINKAN TUHAN MENUNTUN HIDUPMU (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2017

Baca:  Yesaya 48:12-22

"Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh."  Yesaya 48:17

Karena salah dalam membuat pilihan dan keputusan, Lot harus menanggung akibatnya:  ia kehilangan harta benda, termasuk isteri, yang menjadi tiang garam  (baca  Kejadian 19:26);  dan kota tempat ia tinggal, yaitu Sodom dan Gomora, dibumihanguskan Tuhan.  "Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot,"  (Kejadian 19:29).  Pilihan dan keputusan hdiup yang salah dapat berakibat sangat fatal!

     Firman Tuhan memperingatkan agar kita bertindak hati-hati dalam segala hal, termasuk dalam membuat pilihan atau keputusan.  Jadikan Alkitab sebagai pegangan dan pedoman hidup!  "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:8).  Ketidakhati-hatian dalam membuat pilihan dan keputusan dengan mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa berdoa terlebih dahulu kepada Tuhan dan melibatkan Dia, seringkali menjadi penyebab terciptanya masalah dalam hidup kita.  Bukan keberhasilan, keberuntungan dan kebahagiaan yang kita dapatkan, melainkan kegagalan demi kegagalan, sebab pilihan dan keputusan yang kita buat bisa saja salah atau keliru, seperti Samuel yang hampir salah dalam membuat pilihan ketika hendak mengurapi anak Isai  (baca  Samuel 16:6-7).

     Jangan terburu-buru saat membuat pilihan hidup, bertanyalah kepada Tuhan dan mohon petunjuk-Nya.  Sejauh mana kita memercayai Tuhan untuk terlibat di dalam hidup ini, sejauh itu pula kuasa Tuhan akan bekerja di dalam kita.  Biarlah Tuhan mengintervensi segala keputusan kita, karena kehendak dan rancangan-Nya adalah yang terbaik,  "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."  (Yesaya 55:8-9).

"Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu."  Amsal 16:3