Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Mei 2016
Baca: 1 Yohanes 2:7-17
"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang
itu." 1 Yohanes 2:15
Banyak orang Kristen kurang memahami istilah 'dunia' dalam kehidupan kekristenan. Dalam kekristenan yang dimaksud dengan 'dunia' bukanlah suatu wilayah, negara, bumi atau tempat di mana kita berpijak. Kata 'dunia' dalam iman Kristen adalah segala sesuatu yang membuat hati kita menjauh dari Tuhan, segala sesuatu yang membuat roh kita tidak lagi menyala-nyala dalam melayani Tuhan, segala sesuatu yang menyenangkan daging dan membuat kita enggan membayar harga. Bila Saudara mempunyai persoalan yang membuat Saudara tidak lagi bergairah untuk berdoa, membaca Alkitab, beribadah, melayani Tuhan, itulah 'dunia'. Jadi yang dimaksud 'dunia' bukan semata-mata berbicara tentang dosa dan segala jenis kejahatan, seperti berzinah, membunuh, mencuri, merampok dan sebagainya, namun segala seuatu yang membuat kasih kita kepada Tuhan menjadi dingin dan semua perkara yang membuat kehidupan rohani kita menjadi padam itulah 'dunia'.
Semasa hidup di bumi Tuhan Yesus tidak pernah terbawa arus 'dunia', melainkan secara konsisten hidup menuruti kehendak Bapa yang di sorga. "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34). Meski dunia membenci-Nya, kasih-Nya kepada Bapa tidak pernah berubah, bahkan "...dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8). Sebagai pengikut Kristus kita wajib mengikuti teladan hidup-Nya. "...orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka
ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela." (Wahyu 14:4b-5).
Sekarang ini, banyak orang Kristen yang telah meninggalkan kasih mula-mula. Kasihnya kepada Tuhan menjadi dingin karena mereka lebih memilih dunia, padahal "...seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat." (1 Yohanes 5:19).
"...keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia." 1 Yohanes 2:16
Wednesday, May 4, 2016
Tuesday, May 3, 2016
MENJAMAH YESUS: Ada Kesembuhan Dan Pemulihan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Mei 2016
Baca: Markus 6:53-56
"Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh." Markus 6:56b
Dalam bacaan di atas dicatat banyak orang sakit berusaha menjamah Yesus: "Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya." (Markus 3:10). Bisa juga Yesus sendiri yang menjamah orang-orang sakit itu. Salah seorang yang menjamah Yesus adalah perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun. Sentuhan dan kehadiran Yesuslah yang terutama, karena sentuhan-Nya berkuasa menyembuhkan dan memulihkan. Pada zaman dahulu orang harus meminta ijin untuk bisa menjamah jubah-Nya. "...memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja." (Markus 6:56).
Mengapa kita perlu mendekat dan menjamah Tuhan Yesus? Karena di dalam Dia ada kuasa yang tak terbatas. Tuhan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18), dan "...nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi," (Filipi 2:9-10). Terbukti ketika perempuan yang sakit pendarahan dan orang-orang yang menderita sakit itu menjamah jubah Yesus sesuatu yang dahsyat terjadi. "...ada tenaga yang keluar dari diri-Nya," (Markus 5:30). Dalam Injil Lukas disebutkan bahwa ketika perempuan itu menjamah jubah Yesus ada kuasa keluar dari diri-Nya (baca Lukas 8:46), maka "Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya." (Markus 5:29). Tidak ada sakit-penyakit yang tidak dapat disembuhkan Yesus, karena Dia adalah Dokter di atas segala dokter, Tabib yang ajaib. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17).
Perempuan itu bukan hanya disembuhkan, tetapi ia juga pulang membawa sukacita besar karena ia juga mendapatkan keselamatan. "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" (Markus 5:34).
Asalkan kita mau datang kepada Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya, seberat apa pun masalah dan penderitaan yang kita alami pasti ada jalan keluarnya, karena Dia berkuasa menyembuhkan dan memulihkan.
Baca: Markus 6:53-56
"Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh." Markus 6:56b
Dalam bacaan di atas dicatat banyak orang sakit berusaha menjamah Yesus: "Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya." (Markus 3:10). Bisa juga Yesus sendiri yang menjamah orang-orang sakit itu. Salah seorang yang menjamah Yesus adalah perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun. Sentuhan dan kehadiran Yesuslah yang terutama, karena sentuhan-Nya berkuasa menyembuhkan dan memulihkan. Pada zaman dahulu orang harus meminta ijin untuk bisa menjamah jubah-Nya. "...memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja." (Markus 6:56).
Mengapa kita perlu mendekat dan menjamah Tuhan Yesus? Karena di dalam Dia ada kuasa yang tak terbatas. Tuhan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18), dan "...nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi," (Filipi 2:9-10). Terbukti ketika perempuan yang sakit pendarahan dan orang-orang yang menderita sakit itu menjamah jubah Yesus sesuatu yang dahsyat terjadi. "...ada tenaga yang keluar dari diri-Nya," (Markus 5:30). Dalam Injil Lukas disebutkan bahwa ketika perempuan itu menjamah jubah Yesus ada kuasa keluar dari diri-Nya (baca Lukas 8:46), maka "Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya." (Markus 5:29). Tidak ada sakit-penyakit yang tidak dapat disembuhkan Yesus, karena Dia adalah Dokter di atas segala dokter, Tabib yang ajaib. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17).
Perempuan itu bukan hanya disembuhkan, tetapi ia juga pulang membawa sukacita besar karena ia juga mendapatkan keselamatan. "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" (Markus 5:34).
Asalkan kita mau datang kepada Tuhan Yesus dan percaya kepada-Nya, seberat apa pun masalah dan penderitaan yang kita alami pasti ada jalan keluarnya, karena Dia berkuasa menyembuhkan dan memulihkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)