Sunday, December 6, 2015

ORANG PERCAYA: Kawanan Domba-Nya (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Desember 2015

Baca:  Yehezkiel 34:1-31

"Kamu adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."  Yehezkiel 34:31

Domba adalah jenis mamalia yang pertama kali dijinakkan dan dijadikan sebagai hewan ternak atau peliharaan oleh manusia.  Karena sudah diternakkan domba tidak lagi hidup di alam liar, sehingga kelangsungan hidupnya sangat tergantung sepenuhnya kepada manusia.  Beberapa ciri domba:  memiliki pandangan yang baik, pendengaran yang baik, indera penciuman yjuga baik, peka terhadap kebisingan, tidak suka berada di daerah yang gelap, memiliki naluri kuat untuk hidup berkelompok, tidak bertanduk.  Berbeda sekali dengan kebiasaan hidup kambing yang suka sekali jalan sendiri-sendiri  (individualistis), dan memiliki tanduk.

     Di zaman sekarang ini dunia dipenuhi orang-orang yang maunya hanya didengar alias suka bicara  (tidak mau menjadi pendengar yang baik), sulit sekali menerima pendapat, nasihat, apalagi teguran dari orang lain.  Bahkan ketika mendengar firman yang keras dari hamba Tuhan mereka mudah sekali tersinggung, kecewa dan marah.  Oleh karena itu Yakobus memperingatkan,  "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;"  (Yakobus 1:19).

     Sebagai domba-domba-Nya kita dituntut memiliki pandangan yang baik, sebab  "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu."  (Matius 6:22-23).  Mengapa kita harus memungsikan  'mata'  kita dengan baik?  Karena apa yang kita pandang dan lihat memiliki pengaruh besar terhadap pikiran, perkataan dan perbuatan kita.  Begitu juga kita harus memiliki pendengaran yang baik, yaitu peka terhadap suara gembala kita.  "...mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala."  (Yohanes 10:16).  Bagaimana caranya?  Dengan menyediakan banyak waktu bersekutu dengan Tuhan dan mendengar suara-Nya.  "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid."  (Yesaya 50:4b).  Semakin kita banyak mendengar firman Tuhan langkah hidup kita pun akan semakin terarah dan berkenan pada Tuhan.  (Bersambung)

Saturday, December 5, 2015

TUHAN YESUS: Gembala Yang Baik (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Desember 2015

Baca:  Mazmur 23:1-6

"TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku."  Mazmur 23:1

Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik karena Ia mengenal dengan baik domba-domba-Nya satu-persatu:  "Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku;"  (Yesaya 49:16).  Dengan tangan-Nya yang penuh kasih  "...Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati."  (Yesaya 40:11).

     Kepada kita diberitahukan-Nya jalan yang benar dan hal-hal yang harus dihindari supaya kita tidak tersesat.  Tuhan berkata,  "Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya."  (Yehezkiel 34:16).  Injil Matius mengatakan jika ada seekor domba saja yang tersesat, Tuhan akan mencarinya sampai ditemukan, padahal Ia masih mempunyai 99 domba yang lain  (Matius 18:13).  Sebagai Gembala yang baik Tuhan juga memberikan jaminan pemeliharaan yang sempurna.  Ia akan memenuhi segala kebutuhan kita asal kita senantiasa tinggal di dekat-Nya dan mau berjalan bersama-Nya,  "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."  (Mazmur 23:2-4).

     Selain itu Tuhan Yesus bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan domba-domba-Nya.  Dengan gada dan tongkat Gembala siap melindungi jika ada binatang buas menyerang.  "...sedangkan seorang upahan yang bukan gembala...ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku..."  (Yohanes 10:12-14).

Tuhan Yesus telah memberikan teladan hidup sebagai Gembala yang baik bagi domba-domba-Nya:  berkorban, mengasihi, memerhatikan, menuntun, dan bertanggung jawab penuh bagi kehidupan setiap domba-Nya.