Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 November 2015
Baca: Efesus 6:10-20
"karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." Efesus 6:12
Kepada jemaat di Efesus rasul Paulus menggambarkan bahwa perjalanan hidup orang percaya seperti berada di medan peperangan. Memang faktanya demikian. Setiap hari kita harus berjuang melawan gempuran musuh yang tidak pernah berhenti menghancurkan pertahanan iman orang percaya. Musuh yang kita hadapi bukanlah sembarangan. Ayat nas menyatakan bahwa musuh kita adalah penguasa-penguasa di udara yaitu Iblis. Oleh karena itu firman Tuhan memperingatkan, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama." (1 Petrus 5:8-9).
Pertempuran yang harus dihadapi orang percaya adalah pertempuran yang bersifat rohani, bukan pertempuran jasmaniah, di mana musuh kita tidak kelihatan secara nyata karena berbentuk roh. Pertempuran rohani adalah medan yang paling sulit, karena lengah sedikit saja berarti peluang terbuka untuk Iblis menyerang. Pertempuran rohani juga tidak mengenal waktu dan musim, berlangsung kapan saja dan sewaktu-waktu selama 24 jam sehari. Berbahayanya, kita tidak tahu secara persis kapan musuh itu datang dan menyerang. Dengan kekuatan jasmaniah tak akan kita mampu menang melawan Iblis, tetapi bersama Tuhan melalui Roh-Nya kita akan sanggup mengalahkan si jahat, "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4). Karena itu "...hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." (Efesus 6:10).
Kuat di dalam Tuhan artinya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, mengandalkan Dia dan mengenakan senjata yang diberikan-Nya, yaitu senjata untuk bertahan, ialah iman yang berfungsi sebagai perisai kokoh untuk melindungi diri dari panah api si Iblis, dan senjata untuk menyerang musuh yaitu firman Tuhan.
Di segala keadaan kita harus dalam keadaan siap berperang, karena Iblis selalu mencari kelengahan kita.
Thursday, November 26, 2015
Wednesday, November 25, 2015
JALAN BUNTU (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 November 2015
Baca: Yesaya 51:1-23
"Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang?" Yesaya 51:10
Ketika mengikuti jalan-jalan Tuhan dan taat melakukan kehendak-Nya bukan berarti perjalanan hidup kita terus mulus dan lancar. Terkadang kita harus menghadapi lorong-lorong gelap, bahkan lembah kekelaman. Doa-doa kita serasa tak mampu menembus langit-langit kamar. Sepertinya semakin kita setia kepada Tuhan semakin kita dihadapkan pada masalah demi masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Dalam kondisi seperti ini mari kuatkan iman kepada Tuhan, jangan marah, kecewa dan menyalahkan Tuhan. Berkatalah Musa kepada umat Israel, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." (Keluaran 14:13).
Meski secara kasat mata umat Israel sedang diperhadapkan pada jalan buntu, Tuhan memerintahkan mereka untuk terus bergerak maju karena Tuhan tidak berkompromi dengan ketakutan. Kalimat berdirilah tetap artinya sesulit apa pun keadaan kita tetaplah berada di pihak Tuhan, tetap mengerjakan bagian kita yaitu percaya dan taat kepada Tuhan. Kata tetap berarti terus-menerus, tidak berubah. Tuhan tidak menghendaki kita menyerah di tengah jalan. Memang bukan perkara mudah, dibutuhkan iman untuk melakukan apa yang diinstruksikan Tuhan karena perintah Tuhan itu seringkali tidak masuk di akal. Tetapi jika kita mau taat dan melangkah dengan iman, kita akan melihat pembelaan Tuhan. Kita akan melihat kemuliaan, keselamatan dan kemenangan yang Tuhan sediakan bagi kita.
Inilah buktinya: ketika umat Israel taat, Tuhan pun bertindak. Dengan tangan-Nya yang penuh kuasa Tuhan menunggangbalikkan pasukan Firaun dengan kereka dan kudanya ke tengah-tengah laut. "Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut." (Keluaran 14:30b).
Jangan menyerah pada keadaan, percayalah kepada Tuhan karena Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup (baca Yohanes 14:6); di dalam Dia selalu ada jalan keluar, dan jalan-Nya selalu penuh keajaiban.
Baca: Yesaya 51:1-23
"Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang?" Yesaya 51:10
Ketika mengikuti jalan-jalan Tuhan dan taat melakukan kehendak-Nya bukan berarti perjalanan hidup kita terus mulus dan lancar. Terkadang kita harus menghadapi lorong-lorong gelap, bahkan lembah kekelaman. Doa-doa kita serasa tak mampu menembus langit-langit kamar. Sepertinya semakin kita setia kepada Tuhan semakin kita dihadapkan pada masalah demi masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Dalam kondisi seperti ini mari kuatkan iman kepada Tuhan, jangan marah, kecewa dan menyalahkan Tuhan. Berkatalah Musa kepada umat Israel, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." (Keluaran 14:13).
Meski secara kasat mata umat Israel sedang diperhadapkan pada jalan buntu, Tuhan memerintahkan mereka untuk terus bergerak maju karena Tuhan tidak berkompromi dengan ketakutan. Kalimat berdirilah tetap artinya sesulit apa pun keadaan kita tetaplah berada di pihak Tuhan, tetap mengerjakan bagian kita yaitu percaya dan taat kepada Tuhan. Kata tetap berarti terus-menerus, tidak berubah. Tuhan tidak menghendaki kita menyerah di tengah jalan. Memang bukan perkara mudah, dibutuhkan iman untuk melakukan apa yang diinstruksikan Tuhan karena perintah Tuhan itu seringkali tidak masuk di akal. Tetapi jika kita mau taat dan melangkah dengan iman, kita akan melihat pembelaan Tuhan. Kita akan melihat kemuliaan, keselamatan dan kemenangan yang Tuhan sediakan bagi kita.
Inilah buktinya: ketika umat Israel taat, Tuhan pun bertindak. Dengan tangan-Nya yang penuh kuasa Tuhan menunggangbalikkan pasukan Firaun dengan kereka dan kudanya ke tengah-tengah laut. "Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut." (Keluaran 14:30b).
Jangan menyerah pada keadaan, percayalah kepada Tuhan karena Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup (baca Yohanes 14:6); di dalam Dia selalu ada jalan keluar, dan jalan-Nya selalu penuh keajaiban.
Subscribe to:
Posts (Atom)