Thursday, November 26, 2015

MENANG DI SETIAP PERTEMPURAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 November 2015

Baca:  Efesus 6:10-20

"karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."  Efesus 6:12

Kepada jemaat di Efesus rasul Paulus menggambarkan bahwa perjalanan hidup orang percaya seperti berada di medan peperangan.  Memang faktanya demikian.  Setiap hari kita harus berjuang melawan gempuran musuh yang tidak pernah berhenti menghancurkan pertahanan iman orang percaya.  Musuh yang kita hadapi bukanlah sembarangan.  Ayat nas menyatakan bahwa musuh kita adalah penguasa-penguasa di udara yaitu Iblis.  Oleh karena itu firman Tuhan memperingatkan,  "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama."  (1 Petrus 5:8-9).

     Pertempuran yang harus dihadapi orang percaya adalah pertempuran yang bersifat rohani, bukan pertempuran jasmaniah, di mana musuh kita tidak kelihatan secara nyata karena berbentuk roh.  Pertempuran rohani adalah medan yang paling sulit, karena lengah sedikit saja berarti peluang terbuka untuk Iblis menyerang.  Pertempuran rohani juga tidak mengenal waktu dan musim, berlangsung kapan saja dan sewaktu-waktu selama 24 jam sehari.  Berbahayanya, kita tidak tahu secara persis kapan musuh itu datang dan menyerang.  Dengan kekuatan jasmaniah tak akan kita mampu menang melawan Iblis, tetapi bersama Tuhan melalui Roh-Nya kita akan sanggup mengalahkan si jahat,  "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).  Karena itu  "...hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya."  (Efesus 6:10).

     Kuat di dalam Tuhan artinya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, mengandalkan Dia dan mengenakan senjata yang diberikan-Nya, yaitu senjata untuk bertahan, ialah iman yang berfungsi sebagai perisai kokoh untuk melindungi diri dari panah api si Iblis, dan senjata untuk menyerang musuh yaitu firman Tuhan.

Di segala keadaan kita harus dalam keadaan siap berperang, karena Iblis selalu mencari kelengahan kita.

No comments:

Post a Comment