Monday, September 28, 2015

JANGAN MEMILIKI KONSEP YANG SALAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 September 2015

Baca:  Ibrani 12:1-17

"...tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."  Ibrani 12:10

Allah adalah kasih.  Tetapi banyak orang menyia-nyiakan kasih Allah dengan tidak hidup dalam kekudusan.  Mereka berkata,  "Meskipun aku hidup tidak kudus, Allah tidak mendisiplinkan aku karena kasih-Nya yang tak berubah."  Ini adalah pemikiran bodoh.

     Ada banyak orang Kristen yang mencintai dosa dan suatu fakta bahwa mereka hidup bahagia tanpa ada masalah dalam hidup mereka.  Jika mereka adalah orang Kristen dan terus berdosa sepanjang waktu, tetapi Tuhan tidak menghajar mereka, itu berarti Tuhan tidak menganggap mereka sebagai anak-anak-Nya.  Tuhan menghajar yang dikasihi-Nya, dan menghukum setiap orang yang diterima-Nya sebagai anak-Nya.  Jangan pernah memiliki konsep yang salah!  Beberapa orang berkata,  "Tuhan begitu mengasihiku, meski aku berdosa Dia tidak pernah menegurku."  Itu pemikiran yang dipengaruhi Iblis.  Jika ada yang salah dalam hati kita Roh Kudus akan berbicara kepada hati kita mengingatkan,  "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang."  (Ibrani 12:7-8).  Ada orang-orang tidak menyadari berjalan di jalan yang salah.  Karena mereka tidak menyadari, mereka tidak bertobat dan menyesal.  Kecuali kita mengakui dosa kita maka Tuhan tidak akan mengampuni kita.  "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).

     Berbahagialah orang yang dihajar Allah dan Dia tidak akan menolak umat-Nya.  Rasul Paulus berkata,  "...karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka."  (2 Tesalonika 2:10).  Jika Anda telah berdosa pulanglah kembali ke Bapamu dan berkatalah.  "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa."  (Lukas 15:21).  Bapa tidak akan menolak Anda.

Begitu besar kasih Allah sehingga Dia selalu rindu anak-anak-Nya hidup berbahagia dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka.

Sunday, September 27, 2015

JANGAN SIA-SIAKAN KASIH ALLAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 September 2015

Baca:  2 Korintus 6:1-10

"Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."  2 Korintus 6:2a

Mungkin ada beberapa orang pembaca renungan ini pada hari ini yang belum diselamatkan.  Jika Roh Kudus berbicara kepada hati Anda, jangan keraskan hati;  dan jika Anda sudah begitu jauh dari Tuhan atau murtad, kembalilah pulang ke  'Bapa'  seperti anak hilang dan katakan,  "Ampuni aku Bapa, aku telah berdosa kepada-Mu.  Terimalah aku sebagai anak-Mu."  Tuhan berkata,  "'Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.' Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu."  (2 Korintus 6:2).  Yesus telah membuka pintu keselamatan bagi Anda.  Ketika masih ada perkenanan di hari keselamatan jangan melecehkan pintu kemurahan dan anugerah Allah.  Akan datang hari ketika pintu ditutup, dan Anda akan menyesal tanpa akhir.

     Undanglah Roh Kudus memimpin Anda masuk melalui pintu yang dibukakan Yesus.  Yesus adalah pintu seperti yang dikatakan-Nya,  "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput."  (Yohanes 10:9).  Banyak orang mengabaikan jalan keselamatan.  Mereka mencoba jalan mereka sendiri yang akan menyelamatkan mereka menurut pendapat mereka.  Alkitab berkata,  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).  Orang murtad berpikir bahwa jalan yang dijalaninya benar;  dia tidak berjalan menurut nasihat orang benar.  "Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya."  (Amsal 14:14).

     Raja Daud mengetahui dengan baik bagaimana menghabiskan waktu yang berharga dengan mencari Tuhan.  Doanya,  "Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!"  (Mazmur 69:13).

Sangatlah penting untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat untuk mendapatkan hidup yang kekal.