Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Juni 2015
Baca: Galatia 2:15-21
"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus." Galatia 2:16
Kita beroleh pembenaran dari Allah karena kasih karunia-Nya semata... perbuatan baik kita tidak dapat melayakkan kita untuk dapat dibenarkan. Hanya melalui salib Kristuslah Allah dapat membenarkan kita. Darah Kristus yang tercurah di Kalvari menjadi dasar kebenaran kita. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21), dan kebangkitan Kristus sebagai peneguhan kebenaran kita: "yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita." (Roma 4:25).
Berkat lain yang kita terima sebagai hasil pembenaran Allah adalah kita memiliki pengharapan yang pasti. "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan
di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5). Karena itu seberat apa pun persoalan yang kita hadapi tak seharusnya membuat kita menjadi lemah, sebaliknya "Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan." (Roma 5:3-5), sebab kita percaya bahwa "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).
Lalu berkat terbesarnya adalah keselamatan kekal. "Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah." (Roma 5:9). Sorga menjadi suatu kepastian bagi orang percaya! Melalui pengorbanan Kristus status orang percaya pun berubah yaitu diangkat menjadi anak-anak Allah. "Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus." (Galatia 3:26), dan "...jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah," (Roma 8:17). Tetapi hukuman kekal tetap berlaku bagi siapa saja yang tidak percaya dan menolak Kristus sebagai Tuhan dan Juruselemat, karena mereka tidak mengalami pembenaran dari Allah.
Karena dibenarkan Allah maka setiap orang percaya beroleh pengharapan yang pasti dan jaminan kehidupan kekal!
Saturday, June 27, 2015
Friday, June 26, 2015
BERKAT DARI PEMBENARAN ALLAH (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juni 2015
Baca: Roma 5:12-21
"...demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." Roma 5:19
Adapun proses pembenaran Allah adalah melalui karya pengorbanan Anak-Nya, Yesus Kristus di kayu salib. Dengan pengorbanan-Nya kita dibebaskan dari kutuk dosa, karena "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'" (Galatia 3:13). Pengorbanan-Nya menutupi dosa-dosa kita. "Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." (Roma 5:18-19).
Ada berkat-berkat yang luar biasa ketika orang berdosa dibenarkan oleh Allah. Adapun berkat utamanya adalah beroleh pengampunan dosa. Ketika seseorang dibenarkan, secara otomatis dan tidak dapat tidak, dosa-dosanya diampuni dan hukumannya juga dibatalkan. Bagaimana orang dapat dibenarkan apabila hukuman dosanya masih saja berlaku dan tetap ditanggungkan kepadanya? Orang yang dibenarkan oleh Allah keadaannya seperti anak bungsu yang kembali kepada bapanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (Lukas 15:18-20).
Berkat lain ketika seseorang dibenarkan Allah yaitu "...hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus." (Roma 5:1). Kita beroleh damai sejahtera oleh karena kita mengalami pemulihan hubungan dengan Allah. "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu 'jauh', sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan," (Efesus 2:13-14).
Karena dibenarkan, kita yang dahulunya hidup jauh dari Allah kini menjadi dekat!
Baca: Roma 5:12-21
"...demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." Roma 5:19
Adapun proses pembenaran Allah adalah melalui karya pengorbanan Anak-Nya, Yesus Kristus di kayu salib. Dengan pengorbanan-Nya kita dibebaskan dari kutuk dosa, karena "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'" (Galatia 3:13). Pengorbanan-Nya menutupi dosa-dosa kita. "Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." (Roma 5:18-19).
Ada berkat-berkat yang luar biasa ketika orang berdosa dibenarkan oleh Allah. Adapun berkat utamanya adalah beroleh pengampunan dosa. Ketika seseorang dibenarkan, secara otomatis dan tidak dapat tidak, dosa-dosanya diampuni dan hukumannya juga dibatalkan. Bagaimana orang dapat dibenarkan apabila hukuman dosanya masih saja berlaku dan tetap ditanggungkan kepadanya? Orang yang dibenarkan oleh Allah keadaannya seperti anak bungsu yang kembali kepada bapanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (Lukas 15:18-20).
Berkat lain ketika seseorang dibenarkan Allah yaitu "...hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus." (Roma 5:1). Kita beroleh damai sejahtera oleh karena kita mengalami pemulihan hubungan dengan Allah. "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu 'jauh', sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan," (Efesus 2:13-14).
Karena dibenarkan, kita yang dahulunya hidup jauh dari Allah kini menjadi dekat!
Subscribe to:
Posts (Atom)