Friday, June 26, 2015

BERKAT DARI PEMBENARAN ALLAH (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juni 2015

Baca:  Roma 5:12-21

"...demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar."  Roma 5:19

Adapun proses pembenaran Allah adalah melalui karya pengorbanan Anak-Nya, Yesus Kristus di kayu salib.  Dengan pengorbanan-Nya kita dibebaskan dari kutuk dosa, karena  "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'"  (Galatia 3:13).  Pengorbanan-Nya menutupi dosa-dosa kita.  "Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar."  (Roma 5:18-19). 

     Ada berkat-berkat yang luar biasa ketika orang berdosa dibenarkan oleh Allah.  Adapun berkat utamanya adalah beroleh pengampunan dosa.  Ketika seseorang dibenarkan, secara otomatis dan tidak dapat tidak, dosa-dosanya diampuni dan hukumannya juga dibatalkan.  Bagaimana orang dapat dibenarkan apabila hukuman dosanya masih saja berlaku dan tetap ditanggungkan kepadanya?  Orang yang dibenarkan oleh Allah keadaannya seperti anak bungsu yang kembali kepada bapanya,  "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia."  (Lukas 15:18-20).

     Berkat lain ketika seseorang dibenarkan Allah yaitu  "...hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."  (Roma 5:1).  Kita beroleh damai sejahtera oleh karena kita mengalami pemulihan hubungan dengan Allah.  "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu 'jauh', sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,"  (Efesus 2:13-14).

Karena dibenarkan, kita yang dahulunya hidup jauh dari Allah kini menjadi dekat!

No comments:

Post a Comment