Friday, June 12, 2015

ORANG RAJIN: Diberi Kelimpahan (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juni 2015

Baca:  Kolose 3:22-25

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  Kolose 3:23

William A. Ward, seorang motivator Amerika, memberikan resep bagaimana menjadi sukses:  "Kunci kesuksesan adalah rajin belajar pada saat orang lain sedang tidur, rajin bekerja pada saat orang lain sedang bermalas-malasan, mempersiapkan diri pada waktu orang lain bermain-main, dan memiliki mimpi di saat orang lain memiliki keinginan."

     Intinya, untuk menjadi orang yang sukses dan berhasil ada harga yang harus dibayar yaitu berani keluar dari zona nyaman, mau bekerja lebih keras dari kebanyakan orang, serta mempergunakan waktu yang ada sebaik mungkin, karena  "...akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).  Ketika kita mengerjakan bagian kita yaitu mengembangkan potensi yang Dia beri, bekerja dengan rajin dan senantiasa mengandalkan Tuhan, maka Ia pun akan mengerjakan bagian-Nya yaitu menyediakan berkat bagi kita.  Kalau kita bekerja asal-asalan, tidak rajin, sampai kapan pun kita tidak akan menerima hasilnya.  "Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga."  (Amsal 12:27).

     Sebagai orang percaya kita harus bisa menjadi teladan dalam segala hal, salah satunya dalam hal pekerjaan.  Di mana pun kita bekerja dan apa pun tugasnya kita harus mengerjakannya dengan menjunjung nilai-nilai kebenaran firman Tuhan sebagaimana yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, yaitu bekerja seperti untuk Tuhan.  Jika kita menyadari bahwa melalui pekerjaan, kita sedang bekerja untuk Tuhan dan melayani-Nya maka kita akan bekerja dengan rajin, segenap hati dan penuh dedikasi, sehingga  "...dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah."  (Kolose 3:24).

     Ketika bangsa Israel di padang gurun Tuhan mencukupi kebutuhan mereka dengan  'manna'  (roti sorga).  Bukan berarti bangsa Israel tidak perlu bekerja, tapi mereka juga harus rajin bangun pagi untuk memungut manna itu dan mengolahnya menjadi makanan yang bisa dinikmati.  Jika mereka malas mereka tidak akan mendapatkan manna.

Orang yang rajin bekerja pasti menerima berkat yang berbeda dari Tuhan:  kelimpahan, promosi dan kepercayaan!

Thursday, June 11, 2015

ORANG RAJIN: Diberi Kelimpahan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juni 2015

Baca:  Amsal 21:1-31

"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."  Amsal 21:5

Kebaikan atau lawan dari malas adalah rajin.  Secara umum kata rajin memiliki arti:  bekerja dengan sungguh-sungguh, selalu berusaha giat.  Menjadi orang yang rajin alias bekerja dengan sungguh-sungguh dan giat adalah kehendak Tuhan!

     Ketika menempatkan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa di taman Eden Tuhan memberikan perintah kepada mereka untuk bekerja, bukan untuk bermalas-malasan.  Dikatakan,  "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu."  (Kejadian 2:15).  Jadi, perintah untuk bekerja sudah diberikan Tuhan sebelum manusia jatuh dalam dosa.  Dengan kata lain bekerja bukanlah sebagai akibat manusia jatuh dalam dosa, sebab  "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."  (Yohanes 5:17).  Jika Tuhan saja tetap bekerja, masakan kita tidak mau bekerja alias hanya berpangku tangan?  Firman Tuhan menasihati,  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."  (Pengkotbah 9:10).  Kalimat kerjakanlah itu sekuat tenaga artinya harus dikerjakan dengan rajin, bersungguh-sungguh, dan tidak dengan setengah hati.  Mengapa kita harus bekerja dengan rajin?  Karena kerajinan adalah salah satu modal untuk meraih kesuksesan, sebab  "...tangan orang rajin menjadikan kaya."  (Amsal 10:4), dan  "Tangan orang rajin memegang kekuasaan,"  (Amsal 12:24).

     Oleh karena itu penulis Amsal pun memperingatkan kita untuk tidak malu belajar dan mencontoh kehidupan semut, yang termasuk salah satu binatang terkecil di bumi,  "...tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,"  (Amsal 30:24-25):  semut,  "...biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen."  (Amsal 6:7-8).

Bekerjalah dengan rajin, maka hidup kita akan semakin diberkati Tuhan, sebab  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,"  Amsal 14:23